Pojok6.id (UNG) – Masih dalam suasana Dies Natalis Universitas Negeri Gorontalo (UNG) ke-58, kali ini mahasiswa Prodi Pendidikan Teknik Mesin berhasil menyumbangkan inovasi dengan mempersembahkan prototipe kendaraan listrik yang diklaim hemat energi yang diberi nama Makuta Maleo.
Rektor UNG, Eduart Wolok menyampaikan apresiasi atas inovasi yang diberikan oleh mahasiswa yang juga ternyata adalah bimbingannya itu. Bagi ia Makuta Maleo ini merupakan kado istimewa UNG di Dies Natalis ke 58.
“Ini seperti menjadi kado istimewa di Dies Natalis ke-58 UNG. Tentu saja, ini adalah inovasi yang lahir dari kerja keras mereka, dan patut kita apresiasi. Mereka telah menghadirkan sesuatu yang akan sangat dibutuhkan di masa depan,” ungkapnya.
Eduart berharap, apa yang dilakukan mahasiswa Prodi Pendidikan Teknik Mesin yang tergabung dalam tim Otanaha ini, bisa menjadi pemantik semangat inovasi bagi mahasiswa lainnya di kampus UNG.
“UNG secara institusi akan senantiasa mendukung dan men-support segala bentuk inovasi mahasiswa. Mudah-mudahan ini akan menjadi pemicu bagi mahasiswa lainnya untuk bisa menghasilkan sesuatu yang baru,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua tim Otanaha, Alfandi Haris menjelaskan spesifikasi mobil hemat energi ini, memiliki perbedaan dengan mobil listrik pada umumnya, yang bisa dilihat dari beberapa aspek perbedaan.
“Perbedaan mobil ini dengan mobil yg lain dapat dilihat dari beberapa aspek, yang pertama dari aspek desain body mobil. Body-nya kami desain seaerodinamis mungkin agar mengurangi gaya hambat udara sehingga dapat mengefisienkan penggunaan energi listrik,” jelasnya.
Lebih lanjut, kata Alfandi, material chasis mobil yang mnggunakan material aluminium Alloy ukuran 4×6 ketebalan 1.5mm dan menggunakan jenis chasis ladder frame.
“Penggunaan material alumunium bertujuan untuk mengurangi bobot kendaraan. Karena bobot kendaraan berpengaruh pada konsumsi energi listrik. Sehingga mobil yang digerakkan motor listrik ini, menggunakan energi listrik yang disimpan dalam baterai,” tambahnya.
Baterai yang ia gunakan adalah baterai hasil rancangan mereka. Baterai jenis lithium polimer 3.7V 10A di rancang sesuai dengan kebutuhan motor listrik yang digunakan.
“Kami cukup puas dengan pencapaian ini, meski begitu, kami akan terus melakukan pengembangan terutama meningkatkan efisiensi penggunaan energi listrik agar dapat menciptakan mobil listrik terhemat skala nasional hingga internasional,” imbuhnya.
Ia mengakui, selama 4 bulan terhitung sejak Juni mereka memulai project ini, mereka mendapat pembimbingan langsung dari Rektor UNG dan seorang dosen.
“Kami dibimbing oleh pak Rektor dan pak Idham. Mereka mendorong kami agar bisa menciptakan prototipe mobil listrik yang sesuai dengan kreativitas kami,” tuturnya.
Alfandi berkomitmen, apa yang diciptakan atau dihasilkan adalah untuk menjawab tantangan masa depan, dan yang terpenting adalah inovasi yang dihasilkan harus tampil jadi nomor satu.
Tim Otanaha yang diketuai Muhamad Alfandi Aris ini, beranggotakan 4 orang, diantaranya Alvian Ahmad Tane (angkatan 2019), Adrian Ramadhan Alwi (angkatan 2019), Ihsan Mustofa (angkatan 2019) dan Randi S. Mansur. (Rls/Adv/Ryn)