UNG – Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) melangsungkan pelatihan Guru Pamong Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP 2). Pelatihan dimulai sejak 31 Agustus lalu hingga Kamis 3 September 2020.
Pelatihan digelar guna melatih Guru pamong/dosen pembimbing yang bertugas membimbing dan mengarahkan mahasiswa praktikan, dalam melaksanakan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PPL).
Ketua LP3M UNG Dr. Ansar Made, mengungkapkan bahwa Guru Pamong dapat memberikan kontribusi dari sisi ilmu atau teori yang akan didapatkan, sehingga bisa direalisasikan atau di praktekan di sekolah-sekolah.
“Seluruh kegiatan baik teoritis di kampus, maupun PLP di sekolah itu merupakan suatu sistem untuk membentuk dan menghasilkan guru yang profesional,” kata Ansar, Jumat (04/09/2020).
Ia menjelaskan, ketika menghasilan sosok guru yang profesional, nantinnya tidak boleh sepenuhnya tanggungjawab dibebankan ke Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), seperti UNG. Tetapi tanggungjawab juga terhadap sekolah-sekolah.
“Kenapa demikan, kalau UNG itu tidak cukup. Bahkan, mahasiswa praktek itu dua bulan disekolah, tetapi disitulah kuncinya untuk menghasilkan guru yang profesional. Justru disekolah itulah dilihat hasil dari mahasiswa ketika mempraktekan menjadi seorang guru,” jelas Ansar.
Mahasiswa PPL periode 2020 akan turun kesekolah sekolah yang ada di Provinsi Gorontalo. Maka dilakukanlah pelatihan terhadap Guru Pamong.
Ansar mengungkapkan, jika ada guru yang kurang profesional maka itu menjadi tanggungjawab bersama antar LPTK dan pihak sekolah.
“Jadi ini adalah tanggungjawab kita bersama tetapi, ketika kita menghasilkan guru yang profesional maka kita akan mendapat pahala atas apa yang kita lakukan,” ingat Ansar.
Dia menambahkan, seorang guru yang profesional itu adalah guru yang berkompeten, yang mampu melakukan sesuatu dan dapat bertanggungjawab dengan apa yang dikerjakaannya. (adv/rsb)