Lakpesdam NU : Perang Terhadap Narkoba Tanggung Jawab Semua Pihak

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Kota Gorontalo Wahiyudin Mamonto saat menyampaikan materi dalam acara Halaqah Anti Narkoba yang digelar Lakpesdam PCNU Kota Gorontalo, Sabtu (28/9). Foto: istimewa

GORONTALO – Upaya untuk mencegah makin luasnya peredaran narkotika dan obat terlarang terus dilakukan oleh semua pihak. Termasuk Lembaga Kajian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia () PC NU Kota Gorontalo, yang menggelar Halaqah , Sabtu (28/9/2019), di Kedai Pojok Bapu Tony, Kota Gorontalo.

Ketua Lakpesdam Pengurus Cabang (PC NU) Kota Gorontalo Wahiyudin Mamonto menjelaskan, bahwa perang terhadap Narkotika dan Obat-Obatan Berbahaya (Narkoba) merupakan tanggung jawab dari semua pihak.

Menurut Wahiyudin berdasarkan data dari Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, prevalensi angka penyalahgunaan Narkoba pada tahun 2018 khusus untuk pelajar dari beberapa provinsi mencapai angka 3,2 persen atau setara 2,29 orang.

Read More

Sementara ditahun sebelumnya, pada 2017 masih berdasarkan data BNN angka prevalensi penyalahgunaan narkoba sebesar 1,77 persen atau 3.376.115 orang khusus rentang usia 10 – 59 tahun.

“Tadi sebelum kegiatan ini dimulai, saya berbincang dengan pihak BNN dan mendapatkan penjelasan bahwa khusus prevalensi untuk Gorontalo mencapai sepuluh ribu orang yang mencandu barang haram ini,” Ujar Wahiyudin saat diwawancarai usai kegiatan.

Belum lagi, lanjut Wahiyudin, saat ini indonesia masih menjadi sasaran terbesar kedua perdagangan narkoba di Asia Tenggara.
Hal ini kata Wahiyudin, sangat mengkhawatirkan dan bisa mengancam masa depan generasi penerus bangsa ini, sehingga perang terhadap narkoba wajib menjadi tanggung jawab semua pihak.

“Saya sebagai umat muslim, kita sudah di ingatkan dalam surah al ashr bahwa manusia dalam keadaan merugi kecuali bagi orang orang yang beriman dan beramal saleh kemudian saling menasehati satu sama lain supaya menyampaikan kebenaran,” lanjut Wahiyudin.

Dengan semangat saling menasehati atau mengingatkan itu kemudian pihaknya, kata Wahiyudin sengaja menggelar kegiatan halaqah anti narkoba dengan mendatangkan para tokoh sebagai narasumber.

“Kami juga mendatangkan aktivis anti narkoba yang sebelumnya beliau merupakan mantan pecandu,” tutup Wahiyudin. (**)

Related posts