Kris Wartabone Terkesan dengan Antusias Masyarakat Bondaraya di Pasar Murah

Kris Wartabone saat memberikan sambutan pada kegiatan Pasar Murah di Desa Bondaraya, Kecamatan Suwawa Selatan, Kabupaten Bone Bolango, Selasa (25/7/2023). foto Zulkifli

Pojok6.id (DPRD) – Kegiatan Pasar Murah yang diadakan oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo guna mendukung stabilisasi harga dan pengendalian inflasi daerah, menyedot antusiasme tinggi dari masyarakat Desa Bondaraya, Kecamatan Suwawa Selatan, Kabupaten Bone Bolango, Selasa (25/7/2023).

Acara tersebut turut dihadiri oleh Wakil Ketua , dan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Gorontalo, Dian Nugraha, yang memberikan dukungan penuh dalam upaya meringankan beban ekonomi masyarakat.

Saat diwawancara, Kris Wartabone menyatakan bahwa aspirasi masyarakat terkait pengadaan pasar murah ini, langsung direspon secara baik oleh Pj Gubernur dan Kepala Dinas pada hari itu. Tujuan dari kegiatan ini tidak berbeda jauh dengan daerah lain, yakni untuk menjaga stabilitas harga dan inflasi yang berdampak positif bagi ekonomi daerah.

Read More

“Masyarakat dengan antusias memanfaatkan momen ini, untuk mendapatkan bahan-bahan pokok dengan harga terjangkau. Pasar murah ini benar-benar menjadi kebutuhan mendesak bagi masyarakat,” ujar Kris Wartabone.

Lebih lanjut, Kris menyampaikan, kekagumannya atas membludaknya masyarakat yang hadir dalam pasar murah ini. Dirinya menegaskan hal tersebut menjadi bukti nyata, bahwa program ini tepat sasaran dan mampu merespons kebutuhan masyarakat secara langsung.

“Kehadiran masyarakat yang begitu banyak di pasar murah ini adalah bukti bahwa program ini telah mencapai sasarannya dengan baik,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskumperindag) Provinsi Gorontalo, Risjon Sunge, turut memberikan penjelasan mengenai bahan pokok yang disubsidi dalam program pasar murah tersebut. Ikan tuna, minyak goreng, beras, telur, bawang merah, bawang putih, cabe rawit, dan gula pasir menjadi beberapa bahan pokok yang mendapat subsidi.

“Rata-rata kita subsidi 50 hingga 70%, jadi seperti telur dapat dijangkau hanya dengan harga 1.000 per butir,” pungkasnya. (Adv)

Related posts