Pojok6.id (Kota Gorontalo) – Kota Gorontalo menjadi salah satu dari 100 kabupaten / kota yang terpilih, masuk tahap I pembangunan proyek strategis nasional, Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP) bersama 64 kabupaten kota lainnya.
Hal itu disampaikan oleh Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kelautan, Perikanan dan Pertanian Kota Gorontalo, Eladona Sidiki, saat mendampingi Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea dalam jumpa pers bersama awak media.
Eladona mengatakan, di Kota Gorontalo untuk pembangunan Kampung Nelayan itu ada di 2 lokasi, yakni eks Terminal Leato dan Kampung Ololalo.
“Untuk Eks Terminal Leato ada beberapa item bangunan yang akan dibangun yakni Gapura, Gudang Beku Portabel, Pabrik Es Portabel, Kantor Pengelola, MCK, Mushola, Sentra Kuliner, Kios Perbekalan, dan leveling lahan. Semntara di Kampung Ololalo akan dibangun tambatan perahu, yang terdiri dari beberapa bangunan yakni dermaga, perbaikan jaring dan bengkel perbekalan para nelayan,” kata Eladona.
Ia juga menjelaskan, Pemerintah Kota Gorontalo sudah lolos dari sejumlah kriteria dan dokumen yang menjadi syarat dari Kementrian, untuk lokasi pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih.
“Termasuk masalah lahan eks Terminal Leato, itu sudah clear and clean. Karena tidak mungkin dari Kementrian menetapkan lokasi pembangunan, apabila status lahan masih belum jelas. Dan ini sudah berproses sejak perencanaan awal, juga sudah dilakukan verifikasi lapangan oleh pihak Kementrian” ungkap mantan Camat Kota Timur itu.
Untuk progres tahap I pembangunan Kampung Nelayan, kontraknya dibatasi mulai tanggal 11 September 2025 sampai 31 Desember 2025.
“Nah ini yang dimaksimalkan oleh pihak pelaksana, yang berasal dari luar Gorontalo. Dan untuk mengejar waktu pembangunan, tenaga kerja juga sudah ditambahkan menjadi 95 orang sejak dua minggu lalu,” jelasnya.
Hingga saat Tim Kemendagri datang mengunjungi lokasi pada Rabu (5/11/2025), progres pembangunan yang menggunakan anggaran Rp. 11,2 Milyar itu sudah mencapai 40 persen.
“Alhamdulillah mendapat dukungan dari Pak Wali dan jajaran, untuk mengawal progres pembangunan program Bapak Presien Prabowo Subianto, yang sangat dinantikan oleh masyarakat nelayan,” pungkasnya. (adv)
