Kota Gorontalo Kembali Raih TPID Award Ke Tiga Kalinya

TPID Award
Wali Kota Gorontalo bersama Pemkot Gorontalo saat menerima TPID Award yang ke tiga kalinya. (Foto: Humas Pemkot)

Pojok6.id (Kota Gorontalo) – Kota Gorontalo kembali meraih penghargaan atas kinerja Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang ke tiga kalinya secara berturut-turut. Hal tersebut ditandai dengan penyerahan penghargaan prestisius oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto kepada Wali Kota Gorontalo, , dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi yang diselenggarakan Bank Indonesia (BI) di Surabaya, Rabu (14/9/2022).

Wali Kota Gorontalo, Marten Taha mengungkapkan, bahwa penghargaan kali ini bisa diraih Pemerintah Kota (Pemkot) Gorontalo, berkat dipengaruhi inovasi yang dilakukan dalam menjaga ketersediaan pangan, khususnya di sektor perikanan. Sebab pada sektor ini, Pemkot Gorontalo telah mengimplementasikan gagasan, keterpaduan, pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan perikanan budidaya yang dikemas lewat program Moheyinga To’ponula (M Top), sekaligus dasar kegiatan tersebut yakni Perda Nomor 9/2019 yang antara lain berisi larangan kegiatan budidaya ikan sistem jaring apung di Danau Limboto.

“Ini ikut berguna menopang upaya pengendalian inflasi di Kota Gorontalo, karena arah program Moheyinga To’ponula bertalian dengan pangan strategis, sehingga tujuan program ini yakni menjaga pasokan ikan air tawar di pasar tradisional, menjaga kestabilan ikan pada umumnya, meningkatkan petani pembudiyaan ikan serta menjaga ketersediaan protein hewan bagi masyarakat,” ungkapnya.

Read More

Dalam perkembangannya saat ini, program M Top diperkuat lagi dengan penambahan 24 unit bioflok yang dioperasikan di 17 titik di tiga kecamatan, sehingga melalui teknologi bioflok, warga dapat mendaur ulang limbah untuk dijadikan nutrisi bagi pakan ikan, yang hasilnya pun, akan berdampak pada produksi ikan air tawar makin melonjak.

Pemkot Gorontalo sendiri, kata Marten telah melakukan usaha ekstra untuk mengendalikan inflasi daerah dengan menjalankan strategi 4 K. Dimana sistem yang dibangun melalui startegi 4 K direalisasikan melalui pertama, Ketersediaan pasokan. Sebab realisasinya diwujudkan dengan pemberian bantuan sarpras pertanian seperti bibit jagung dan padi, buferstock cabe dan pendistribusian bantuan sarpras perikanan dan peternakan. Kemudian kedua, Kelancaran distribusi, dimana strategi ini dilakukan melalui monitoring dan pengawasan bahan kebutuhan pokok, mengadakan toko akses pangan, dan pemberian bantuan BBM solar bagi nelayan.

“Bahkan, kepada nelayan, kita juga membagikan bantuan mesin katinting, genset coolboks hingga jaket tuna,” bebernya.

Lanjut Marten strategi ketiga yaitu berkaitan dengan Keterjangkauan Harga. Dimana Pemkot Gorontalo intens melakukan pemantauan dan analisa bahan pangan pokok demi mengetahui pergerakan harga komoditas maupun produksi komoditas. Jika ada tren kenaikan harga, bisa dilakukan penanganan secara cepat.

“Yang terkahir kita memperkuat Koordinasi TPID, karena berkat usaha-usaha itu, Alhamdulillah, sukses meraih TPID Award 2021. Serta kami dinobatkan sebagai TPID terbaik di wilayah Sulawesi, dan ini sudah yang ketiga kalinya. Dimana pada tahun 2019 dan 2020, TPID Kota Gorontalo juga menorehkan prestasi yang sama,” jelasnya.

Marten menegaskan bahwa kedepannya Pemkot Gorontalo akan berusaha mengupayakan dengan baik, apa yang menjadi langkah yang telah diinstruksikan pemerintah pusat. Sebab upaya itu dinilainya cukup efektif menjaga stabilitas, harga komoditas pangan, dan inflasi bisa dikendalikan. Karena terbukti data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo hingga bulan Agustus 2022, inflasi di Kota Gorontalo cukup terkendali. Inflasi Kota Gorontalo berada diangka 3,98.

Menurut Wali Kota dua periode itu, pencapaian TPID Award yang diraih ketiga kalinya adalah bukti keuletan Pemkot Gorontalo dalam menjaga inflasi daerah agar kehidupan warga tetap sejahterah. Namun, ia berpesan agar prestasi tersebut tidak membuat jajaran Pemkot Gorontalo dan unsur TPID berpuas diri. Sebab sebaliknya, perlu menjadi motivasi untuk lebih giat bekerja menjaga stabilitas inflasi agar tidak berdampak pada daya beli masyarakat.

“Keberhasilan ini harus terus kita pertahankan dengan kerja yang sungguh-sungguh. Apalagi kini, menjaga inflasi menjadi fokus utama pak Presiden. Kita berkhtiar untuk kesejahteraan warga,” tutur Marten.

Sementara itu, Menko Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto menyampaikan, pemerintah terus berupaya mengendalikan laju inflasi untuk menjaga stabilitas harga komoditas di setiap daerah melalui delapan langkah aksi.

“Delapan langkah aksi tersebut antara lain perluasan kerja sama antar daerah, terutama untuk daerah surplus atau defisit dalam menjaga ketersediaan suplai komoditas, melaksanakan Operasi Pasar, pemanfaatan platform perdagangan digital, dan menggunakan anggaran Belanja Tak Terduga dalam pengendalian inflasi,” jelas Airlangga.

Selain itu juga, kata Airlangga pemerintah berusaha mengoptimalkan Dana Alokasi Khusus Fisik, pemanfaatan 2% dana transfer umum, untuk membantu sektor transportasi dan tambahan perlindungan sosial, percepatan implementasi program tanam pangan pekarangan, hingga menyusun Neraca Komoditas Pangan Strategis di daerah.

“Kemudian memperkuat sarana-prasarana penyimpanan produk hasil panen. Dan memperkuat sinergi Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dan TPID melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) untuk mempercepat stabilisasi harga,” pungkasnya.

Selain meraih TPID Award tiga kali berturut-turut, Daerah Kota Gorontalo juga kembali dinobatkan pemerintah pusat sebagai yang terbaik di pulau Sulawesi. Sebab kiat dan kinerja TPID Kota Gorontalo dinilai ampuh mengatasi lonjakan inflasi daerah di tengah goyahnya perekonomian global akibat krisis energi, kerawanan pangan hingga munculnya Pandemi Covid-19 yang melanda dunia selama tahun 2021. (Adv)

Related posts