GORONTALO – Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Arpus) Provinsi Gorontalo menyelenggarakan kegiatan perpustakaan berbasis Inklusi sosial bersama maesto seni lukis, Fandy Rais.
Kegiatan ini berlangsung di teras dinas pada Rabu (20/11/2019) yang diikuti oleh 50 orang perwakilan siswa SMA negeri 4, SMK Negeri 4, SMA Negeri 3 Kota Gorontalo yang berbakat di bidang seni lukis.
“Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan minat para siswa siswi berkunjung keperpustakaan serta membantu mengembangkan hobi para siswa siswi dalam seni lukis,” kata Kepala Bidang Perpustakaan, Syahrudin Porindo.
Syahrudin Porindo dalam arahannya juga menyampaikan banyak terima kasih kepada seniman Fandy Rais yang telah bersedia membagi ilmunya kepada siswa tentang bagaimana cara melukis yang baik.
“Minat baca di Provinsi Gorontalo masih rendah, berkisar 29,9 persen di bandingkan dengan minat baca nasional yang telah mencapai 59,9 persen sehingga berbagai cara dilakukan untuk meningkatkan minat baca, salah satunya dengan kegiatan inklusi sosial belajar bersama maestro lukis Fandy Rais,” ujar Syahrudin Porindo.
Syahrudin Porindo juga menyampaikan bahwa di dalam Undang-Undang nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan pada pasal 2 disebutkan bahwa perpustakaan diselenggarakan berdasarkan asas pembelajaran sepanjang hayat, demokratis, keadilan, keprofesionalan, keterbukaan, keterukuran, dan kemitraan.
Hal ini menunjukkan bahwa perpustakaan mengemban amanah sebagai tempat pembelajaran dan kemitraan bagi masyarakat yang dikelola secara profesional dan terbuka bagi semua kalangan,sehingga dapat mewujudkan masyarakat yang berkeadilan dan dapat diukur capaian kinerja bagi keaejahteraan masyarakat.
Dengan berbasis inklusi sosial perpustakaan memperkuat perannya dalam meningkatkan literasi masyarakat. Perpustakaan berbasis Inklusi sosial merupakan upaya meningkatkan akses kepada masyarakat agar mendapatkan informasi yang mereka butuhkan.
Disamping menyelenggarakan inklusi sosial seni, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Gorontalo juga melaksanakan inklusi belajar komputer dan belajar berbahasa Inggris yang melibatkan tenaga pengajar yang berkompoten di bidangnya masing-masing.
“Kami berharap para siswa dapat mengikuti dengan seksama apa yang diajarkan oleh Pak Fandy rais sehingga bermanfaat dalam mengembangkan bakat,” ujar Syahrudin Porindo. (adv)
Sumber: PPID Arpus