Jurusan Ilmu dan Teknologi Kebumian UNG Gelar Kuliah Tamu dan Diskusi Ilmiah Bersama BIG

Kuliah tamu dan diskusi ilmiah Jurusan Ilmu dan Teknologi Kebumian FMIPA UNG. (Foto: Istimewa)

Pojok6.id (UNG) – Dalam rangka memperluas wawasan mahasiswa tentang ilmu geospasial, Jurusan Ilmu dan Teknologi Kebumian Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA UNG) melaksanakan kuliah tamu dan diskusi ilmiah, dengan melibatkan mahasiswa bersama Badan Informasi Geospasial (BIG).

Kuliah tamu dan diskusi ilmiah yang bertempat di Gedung Auditorium FMIPA ini, diikuti mahasiswa serta dosen dari jurusan ilmu dan teknologi kebumian, menghadirkan Aji Putra Perdana, sebagai narasumber utama dari BIG dengan diskusi tema Geospasial untuk Sulawesi: Gotong Royong Penyediaan Unsur Batas Wilayah dalam Pemutakhiran Peta Dasar.

Ketua Jurusan Ilmu dan Teknologi Kebumian UNG, Aang Panji Permana, mmenyambut baik kehadiran narasumber BIG. Sebab forum ini sangat penting memberikan wawasan mendalam, tentang peran penting data geospasial dalam modernisasi dan pembaruan peta dasar, khususnya untuk wilayah Sulawesi.

Read More

“Jurusan ilmu dan teknologi kebumian sangat terkait dengan penggunaan peta dalam pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Oleh karena itu, topik ini sangat penting bagi kami,” ujar Aang.

Dengan memahami lebih mendalam tentang ilmu geospasial, ia berharap agar FMIPA khususnya jurusan ilmu dan teknologi kebumian, dapat mengambil peran penting untuk berkontribusi dalam pemutakhiran peta dasar di Gorontalo dan sekitarnya.

“Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan kerjasama antara UNG bersama Badan Informasi Geospasial, dan berbagai pihak terkait dapat terus berlanjut dan memberikan kontribusi positif bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang geospasial,” harapnya.

Sementara itu, Aji Putra Perdana, selaku narasumber, memberikan materi mengenai peran krusial data geospasial dalam pembaruan peta dasar. Ia juga menekankan pentingnya data geospasial yang akurat, upaya kolaboratif, kemajuan teknologi, tantangan dan solusi yang dihadapi, serta arah masa depan.

“Pemutakhiran peta dasar yang akurat dan up-to-date sangat penting untuk berbagai sektor, termasuk pembangunan, lingkungan, dan tata ruang,” pungkasnya. (Adv)

Related posts