Pojok6.id (UNG) – “Langga” merupakan seni beladiri tradisional masyarakat Gorontalo. Seni beladiri ini tidak hanya untuk melindungi diri, melainkan juga dapat melumpuhkan lawan.
Namun demikian, Langga sendiri ternyata memiliki nilai-nilai yang dapat diambil, bahkan di integrasikan dalam kehidupan sehari-hari. Termasuk dalam karakter akuntansi.
Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi UNG, Niswatin, mengungkapkan bahwa sebagai salah satu peninggalan kebudayaan Gorontalo, Langga memiliki nilai-nilai yang penting, seperti nilai integritas berupa kejujuran serta kebersamaan, nilai religius dan nilai spiritual.
“Nilai-nilai penting yang ada pada Langga tersebut coba untuk diinternalisasikan dalam bidang ilmu akuntansi, sehingga diharapkan langga dapat berperan sebagai pembentuk karakter akuntansi,” ungkap Niswatin, pada Temu Masyarakat Akuntansi Multiparadigma Indonesia Nasional (TEMAN) ke-10, dengan tema “Akuntansi Gorontalo : Langga Sebagai Pembentuk Karakter Akuntansi”, Kamis (19/10/2023).
Olehnya ia berharap, dengan hadirnya nilai-nilai budaya langga dalam akuntansi, dapat menjadi pegangan bagi insan akuntansi dalam menginternalisasikan nilai-nilai transparansi, akuntabilitas dan integritas dalam pengembangan ilmu akuntansi dengan tetap mengikuti standar akuntansi berlaku.
“Dengan nilai-nilai tersebut juga diharapkan dapat meminimalisir masyarakat yang bergelut dengan ilmu akuntansi, terjerumus dalam masalah akibat ketidakjujuran serta lemahnya integritas dalam menjalankan tugas,” pungkasnya. (Adv)