GORONTALO – Pasca ambruk diterjang luapan air sungai bone, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Gorontalo akan memprioritaskan pembangunan jembatan darurat yang menghubungkan Kecamatan Suwawa Tengah dan Suwawa Selatan, Kabupaten Bone Bolango.
”Pekerjaan sudah mau dilaksanakan, peralatan sudah siap dan juga telah dilakukan pembersihan di sekitar area jembatan, sambil kita memikirkan kembali penempatan jembatan darurat yang menjadi akses masyarakat di daerah Alale maupun Molindogupo,” jelas Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Provinsi Gorontalo Fandit Ahmad usai mendampingi Wakil Gubernur Gorontalo H. Idris Rahim saat meninjau Jembatan Molindogupo, Jumat (12/6/2020).
Fandit menjelaskan, Pemprov Gorontalo pada tahun anggaran 2020 ini telah menganggarkan pembangunan Jembatan Molindogupo sebesar Rp17,5 miliar. Sejak 30 April 2020 sudah ada kontraknya dan saat ini sudah dilakukan pekerjaan awal berupa pengujian tanah untuk mengetahui struktur dan kondisi tanah.
Ditambahkannya, banjir bandang yang menghanyutkan sebagian Jembatan Molindogupo memberi hikmah tersendiri bagi pihaknya untuk menghitung kembali konstruksi jembatan. Menurutnya, konstruksi jembatan yang ada sekarang masih cukup untuk beban jembatan bagian atas. Meski demikian dengan memperhitungkan faktor keamanan, konstruksi tiang pancang akan ditambah, kemudian yang di bagian Molindogupo pondasi tiang pancangnya akan geser lima meter.
“Kemarin saat banjir itu kita pantau terus kondisi permukaan air banjir maksimum. Alhamdulillah airnya masih berada di bawah pir jembatan yang ada sekarang ini sekitar 20 centimeter. Di media sosial sempat heboh air melimpah melampaui jembatan, tidak seperti itu,” imbuhnya.
Sementara itu Wagub Idris Rahim menginstruksikan Dinas PUPR untuk mengevaluasi dan menghitung kembali anggaran yang ada dengan konstruksi jembatan yang akan dibangun. Wagub menegaskan agar evaluasi tersebut mempertimbangkan tingkat kerusakan yang diakibatkan oleh banjir bandang.
“Tentunya kita berharap jembatan yang nantinya akan dibangun tidak akan rusak lagi. Harus lebih kuat dan kokoh meski curah hujan tinggi,” tandasnya.(Adv)
Sumber : Humas Pemprov Gorontalo