Pojok6.id (Gorontalo) – Provinsi Gorontalo menggelar rapat koordinasi (rakor) keamanan jelang hari raya Idulfitri 1445 Hijriah di Aula Rumah Jabatan Gubernur, Selasa (2/4/2024). Rakor yang dipimpin oleh Sekdaprov Sofian Ibrahim itu dihadiri unsur TNI, Polri, Kejaksaan Tinggi, Kanwil Kemenag, Kemenhum, dan sejumlah pimpinan OPD.
Selain faktor keamanan, persiapan arus mudik menjadi perhatian. Pembentukan posko pengamanan di titik-titik tertentu yang dinilai rawan diminta untuk segera disiapkan.
“Sudah menjadi tugas dari pemerintah daerah untuk memberikan jaminan keamanan dan ketertiban yang lebih baik untuk masyarakat. Terutama di bulan Ramadan, saat lebaran, bahkan setelah perayaan Idulfitri,” ujar Sofian.
Sofian menambahkan, pemerintah butuh kerjasama dan koordinasi dari berbagai sektor. TNI Polri diminta mengerahkan personil untuk menjaga dan memberikan pengamanan kepada masyarakat.
“Dalam pelaksanaannya, kami sangat berharap dukungan dari Polda, karena kekuatan pemerintah daerah tidak bisa mengcover sampai pada tataran implementasi. Tapi kami pemerintah provinsi akan terus bekerja sama dan berkoordinasi untuk melakukan upaya upaya pencegahan,” lanjutnya.
Di tempat yang sama, Irwasda Polda Gorontalo, Kombes Pol Edward P. Sirait mengatakan pihaknya menyiagakan sekitar 3000 personil gabungan yang terdiri dari TNI/Polri, serta stakeholder keamanan lainnya. Personil tersebut nantinya berjaga di pos-pos yang akan didirikan di pusat kota, pusat keramaian, atau daerah yang dianggap strategis dalam mengendalikan operasional personil maupun pelayanan di lapangan.
“Targetnya adalah masyarakat Gorontalo yang berbelanja, karena itu perlu kita tingkatkan pengamanannya dari ancaman gangguan pelaku kejahatan atau kriminalitas. Juga masyarakat Gorontalo yang melaksanakan Idulfitri ataupun malam takbiran yang dilaksanakan malam sebelum Idulfitri,” ujar Edward.
Tidak hanya itu, Edward menambahkan penjagaan yang mereka lakukan termasuk masyarakat yang melaksanakan mudik dan balik, masyarakat yang melaksanakan silaturahmi, serta penjagaan keamanan pada supir pengemudi angkutan umum, pilot, dan kapten kapal yang diperasionalkan jelang Idulfitri.
“Penjagaan juga diperketat dengan menjaga ketertiban pada perayaan qunut, malam tumbilotohe, perayaan lebaran ketupat pasca Idulfitri. Sampai pada pengamanan adanya ancaman teoris dan kejahatan lainnya yang sebelumnya sudah di antisipasi jauh-jauh hari,” pungkasnya. (Adv)