Pojok6.id (UNG) – Pusat Inovasi Universitas Negeri Gorontalo (PIU UNG) bersama Departemen Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Hasanuddin Makassar (UNHAS) telah bersepakat untuk menjalin kerjasama, dalam mengembangkan inovasi bentor dan kajian kebudayaan maritim Kawasan Teluk Tomini.
Kesepakatan itu dibuktikan dengan dilakukannya penandatanganan kerjasama antar Direktur PIU UNG, Funco Tanipu bersama Ketua Departemen Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UNHAS, Tasrifin Tahara di Innovation HUB, Gedung Rektorat UNG.
“Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat berbasis kawasan,” ucap Direktur PIU UNG, Funco Tanipu.
Ia melanjutkan bahwa kerjasama tersebut juga meliputi perencanaan, penyelenggaraan, evaluasi dan pengembangan kawasan industri berbasis komoditi unggulan. Serta Pengembangan penelitian, produk inovasi, dan pengabdian kepada masyarakat, serta peningkatan kapasitas SDM turut menjadi ruang lingkup perjanjian tersebut.
“Pemanfaatan bersama berbagai sumber daya dan implementasi kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka menjadi fokus perjanjian kerja sama antara PIU UNG dan Departemen Antropologi UNHAS,” jelasnya.
Selain itu, di dalam kerjasama tersebut, kata Funco kajian antropologi maritim khususnya di kawasan Teluk Tomini dan inovasi bentor listrik sebagai kearifan lokal akan menjadi langkah awal kerjasama antara PIU UNG dan Departemen Antropologi UNHAS.
“Secara teknis, kolaborasi ini akan dijabarkan melalui skema usulan Kedaireka dan usulan Hibah Kerja Sama Dalam Negeri,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Departemen Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UNHAS, Tasrifin Tahara mengatakan perjanjian kerjasama itu merupakan langkah strategis dalam mengembangkan riset dan kajian yang berkaitan dengan potensi wilayah.
“Gorontalo dan Sulawesi Selatan sebagai satu kawasan pengembangan Benua Maritim Indonesia. Semoga melalui kerja sama ini, riset-riset yang berhubungan dengan pengembangan potensi wilayah bisa terwujud, yang dimulai dari penelitian dan pengabdian masyarakat dalam rangka pemberdayaan dan potensi masing-masing daerah,” harapnya.
Disamping itu, secara terpisah, Rektor UNG, Eduart Wolok turut menyampaikan apresiasi atas Perjanjian Kerjasama antara PIU UNG dan Departemen Antropologi UNHAS yang telah terjalin.
“UNG dan UNHAS adalah universitas yang unggul di Pulau Sulawesi. Kolaborasi ini tentu akan berdampak besar pada kemajuan pengembangan kawasan Teluk Tomini,” pungkasnya. (Adv)