Amerika – Peritel ikonik AS, Sears, yang pernah menjadi jaringan toko terbesar di dunia, mengajukan kebangkrutan, Senin (15/10), karena sulit bertahan dalam bisnis.
Perusahaan ini bernilai sekitar $7 miliar, tetapi mencatat kewajiban lebih dari $11 miliar. Sears mengajukan perlindungan kebangkrutan Bab 11, Senin. Senin juga tanggal jatuh tempo pembayaran kepada para kreditornya.
Sebagai bagian dari rencananya untuk bertahan, Sears akan menutup 142 tokonya dan menyisakan sekitar 500 toko, jauh di bawah jumlah sebelumnya, yaitu 4.000 toko.
“Menyedihkan,” kata Presiden Donald Trump, Senin. “Bagi orang yang berasal dari generasi saya, Sears Roebuck sangat penting. Jadi, rasanya menyedihkan menyaksikannya.”
“Tempat warga Amerika berbelanja,” adalah salah satu slogan yang digunakan Sears sepanjang 132 tahun sejarahnya. Namun dalam beberapa tahun terakhir, warga Amerika menemukan tempat lain dan cara berbelanja yang lebih modern. Di sisi lain, Sears yang memusatkan bisnisnya pada toko tradisional tidak bisa mengikuti perkembangan zaman.
Sears mulai beroperasi pada 1886 dengan menjual jam tangan dan kemudian berkembang menjadi peritel teratas Amerika.
Apa pun yang bisa digunakan rumah tangga bisa diperoleh di Sears, termasuk rumah. Sears menjual puluhan ribu rumah rakitan, yang dikirim ke pelanggan dengan kereta api dari kantor pusatnya di Chicago. Ratusan rumah ini masih berdiri di seluruh AS.
Kedatangan katalog tahunan pesanan Sears merupakan peristiwa penting dalam rumah tangga Amerika, terutama di daerah pedesaan yang tidak memiliki akses toko-toko besar.
Sears dikenal karena lokasi pusat perbelanjaannya yang bertingkat dan ekspansinya ke pusat perbelanjaan di pinggiran kota. Kegiatan berbelanja di Sears pada Sabtu menjadi acara keluarga. Anak-anak bisa mencoba mainan, para bapak mengagumi peralatan dan ban, dan ibu mencoba mode terbaru.
Tetapi generasi muda Amerika mulai menganggap Sears sebagai tempat di mana kakek-nenek mereka berbelanja, sementara mereka mulai beralih pada pengecer modern dan penjualan online.
Sears juga menghabiskan miliaran dalam bisnis non-ritel seperti kartu kredit, asuransi, dan real estat. Sears menemukan hanya sedikit dana yang tersisa untuk memperbarui tokonya yang memudar.
Sears, yang belum mencetak laba sejak 2010, menjual banyak asetnya, termasuk merek peralatan rumah tangga terkenal seperti Kenmore dan alat-alat pertukangan, dalam apa yang dikatakan sebagian ekonom sebagai upaya sia-sia untuk bertahan dalam bisnis. [*]
Sumber Berita dan Foto : VoA Indonesia