SURABAYA – Perkembangan penyebaran virus Corona atau Covid-19 di Tanah Air nampaknya belum menunjukkan kabar yang menggembirakan. Hal ini terlihat dari semakin bertambahnya jumlah pasien yang tersebar, baik yang terindikasi positif Covid-19 maupun yang masih berstatus PDP (Pasien Dalam Pengawasan) ataupun ODP (Orang Dalam Pemantauan).
Berbagai upaya dilakukan pemerintah dan masyarakat untuk mencegah penyebaran Covid-19. Seperti yang dilakukan oleh Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia Gorontalo (HPMIG) Cabang Surabaya ini.
Menyikapi himbauan pemerintah terkait pencegahan penyebaran Covid-19, para pelajar dan mahasiswa yang terhimpun dalam HPMIG Cabang Surabaya tersebut berinisiatif untuk melakukan langkah preventif. Yakni dengan gerakan kecil mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan aktivitas, berjemur 10 sampai 15 menit, menggunakan masker, dan menjaga kontak fisik dengan jarak 1 sampai 2 meter.
Ketua HPMIG Cabang Surabaya, Silvia Febriyanti Igirisa mengungkapkan bahwa ia dan kawan-kawan yang tergabung dalam HPMIG Surabaya tergerak untuk melakukan inisiatif, dengan menyediakan sarana cuci tangan umum yang ditempatkan di depan Asrama HPMIG Surabaya, Jl. Semolowaru Selatan No IX, mulai Rabu (25/3/2020).
“Berangkat dari keresahan masyarakat yang mengalami panic bullying, kami mengambil langkah terkecil dalam menjaga kesehatan dan mengikuti anjuran pemerintah. Contohnya dengan pembiasaan mencuci tangan yang kami galakkan ini,” terang Via, sapaan akrab Silvia Febriyanti Igirisa.
Senada dengan hal itu, Ketua Asrama HPMIG Cabang Surabaya, Moh. Arief Hidayat Amuda mengatakan, bahwa pihaknya mendukung gerakan HPMIG tersebut.
“Saya mewakili pengurus asrama sangat mendukung kegiatan yang dilakukan teman-teman. Hal kecil seperti ini penting untuk dibudayakan, apalagi ditengah epidemi Covid-19 yang semakin parah,” ungkapnya.
Gerakan yang dilakukan HPMIG Cabang Surabaya ini diapresiasi positif oleh masyarakat sekitar. Seperti yang diungkapkan Suhardi, salah satu driver ojol yang sering melintang di wilayah Semolowaru.
“Tentu kami sangat terbantu dengan adanya sarana cuci tangan umum ini, apalagi sekarang hand sanitizer sulit dicari dan mahal. Jadi setiap lewat sini selalu saya sempatkan cuci tangan,” ungkap Suhardi. (sym)