Pojok6.id (Gorontalo) – Pasca insiden kecelakaan yang menewaskan satu pebalap asal Gorontalo Utara, di ajang Kejuaraan Daerah (Kejurda) Balap Motor Bupati Gorontalo Cup 2022, mantan Sekretaris IMI Gorontalo, Hans Tumulo, angkat bicara terkait kondisi sirkuit Sang Profesor yang menjadi lokasi balapan.
Menurut Hans, sirkuit tersebut belum layak untuk digunakan sebagai lokasi kejuaraan balap motor resmi. Karena masih ada beberapa bagian sirkuit yang perlu dibenahi.
“Memang sejak awal saya sudah lihat langsung kondisi sirkuit tersebut, memang belum layak untuk arena balap resmi. Harusnya dibuatkan grid atau buangan, sekitar 2 sampai 3 meter tanah kosong yang sama rata dengan lintasan,” kata Hans, saat diwawancara pada Minggu (13/3/2022).
Hans menambahkan, di sekitar lintasan juga ada got yang seharusnya di tutup dan sama rata dengan lintasan dan buangan.
“Elevasi di lintasan juga banyak yang terlalu tinggi, kemudian curam dan di tikungan tidak ada buangan yang memadai. Jadi kalau pembalap hilang kendali, bisa langsung masuk got,” ungkapnya.
Dengan pengalaman sebagai Sekretaris IMI Gorontalo selama 3 periode, Hans menyayangkan jika kondisi lintasan Sirkuit Sang Profesor yang belum memadai namun bisa mendapatkan rekomendasi menggelar kejuaraan resmi.
“Hal teknis seperti itu yang harus diperhatikan oleh IMI sebagai regulator. Kalau kondisi sirkuit belum memungkinkan, ya jangan dipaksakan. Apalagi untuk iven resmi,” kata Hans.
Hans juga menegaskan bahwa Sirkuit Sang Profesor belum ada sertifikasi dari IMI Pusat, karena belum ada Hemologasi dari tim IMI Pusat.
“karena hemologasi itu bukan Pengprov IMI Gorontalo, namun langsung dari IMI pusat yang memiliki lisensi untuk menentukan layak tidaknya sirkuit,” pungkasnya.
Sebelumnya, salah satu pebalap asal Gorontalo Utara, Royn Polone, meninggal dunia usai mengalami kecelakaan saat turun di kelas Sport STD 2T 140 CC, Kejurda Balap Motor Bupati Gorontalo 2022, pada Sabtu (12/3/2022). (idj)