Pojok6.id (Bone Bolango) – Syariat Islam merupakan jalan, aturan, dan hukum yang diciptakan Allah SWT yang harus ditegakkan atau dipatuhi oleh manusia. Sedangkan tradisi merupakan suatu kebiasaan yang biasa dilakukan dari zaman dahulu hingga sekarang.
Seperti tradisi Tumbilotohe (malam pasang lampu) merupakan salah satu tradisi di Gorontalo, yang terus dilestarikan oleh masyarakat menjelang lebaran.
Saat diwawancara, Bupati Bone Bolango, Hamim Pou mengungkapkan, Tumbilotohe merupakan tradisi yang sudah melekat pada setiap diri masyarakat Gorontalo.
“Sebagai lifestyle atau gaya hidup, dan budaya masyarakat Gorontalo, Tumbilotohe sudah menjadi tradisi yang tidak bisa untuk tidak dilaksanakan,”Ungkap Hamim, Selasa (18/4/2023).
Dalam kesempatan itu, Hamim mengimbau kepada masyarakat, untuk selalu mengutamakan Syariat Islam daripada tradisi.
“Kadang kadang tradisi ini tidak boleh mengabaikan bahwa yang lebih utama adalah Syariah. Agama di atas tradisi, dan tradisi tidak boleh melampaui juga syariah. Ini ada sedikit sejalan, bahwa Tumbilotohe adalah bagian dari tradisi yang sudah berusia ratusan tahun,”Ungkapnya.
Selain itu, kata Hamim, makna Tumbilotohe ini merupakan salah satu cara masyarakat Gorontalo dalam menyambut Lailatul Qadar.
“Kemudian Tumbilotohe ini juga tradisi ketika orang pergi salat. karena dulu belum ada listrik, jadi orang dipandu ke masjid dengan lampu-lampu yang ada di tapi Jalan. Apalagi itu di malam-malam Lailatul Qadar,” pungkasnya. (adv)