Pojok6.id (Pilkada) – Ketika turun kampanye di wilayah Kabupaten Gorontalo, pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Gusnar Ismail – Idah Syahidah (GAS) mendapat berbagai keluhan soal hak-hak Aparatur Sipil Negara (ASN) di wilayah tersebut.
Bahkan pihaknya prihatin ada pihak-pihak tertentu, yang turut menyembunyikan kondisi para ASN di Kabupaten Gorontalo. Baru-baru ini ada beberapa lawan politik Gusnar yang menyatakan bahwa Gusnar Ismail terlalu lama ‘nganggur’ sehingga tidak mengetahui persis soal pemerintahan, khususnya di Kabupaten Gorontalo.
Merespon itu, Whencing Ali salah satu warga Kabupaten Gorontalo mengutarakan bahwa lawan-lawan politik Gusnar sangat jauh berbeda dengan sosok Gusnar yang sebenarnya. Bukan level dari sisi apa-pun. Sosok GI pemimpin yang memiliki moral yang sangat baik, berintegritas, punya tanggung jawab, tidak sedikitpun memiliki catatan buruk Dimata masyarakat Provinsi Gorontalo, hal ini kemudian dibuktikan dengan dipercayakan sebagai menjadi salah dosen pengajar di Lemhanas.
“Kami sebetulnya tidak perlu melayani ungkapan lawan-lawan politik Gusnar, yang seolah kurang faham terkait kondisi Kabgor yang sistem pengelolaan keuangan daerah kami bisa bilang Amburadul,” kata Whencing Ali, yang juga kader muda DPC Demokrat Kabgor yang masuk dalam struktur tim pemenangan GAS sebagai divisi pemilih milenial dan kader muda, Kamis (17/8).
Menurut Whencing Ali, jika dilihat secara bersama, kepemimpinan Bupati-bupati sebelumnya dan bupati saat ini memang berbeda jauh.
“Hal itu baru dari satu sisi lagi, banyak hal diketahui yang sudah merusak tatanan di daerah ini. Yang sangat dikenal dengan Adat Bersendikan Syara, dan Syarah bersendikan kitabullah. Tapi kami tidak masuk dalam persoalan itu, biarlah rakyat menilai,” lanjutnya.
Hal senada pula disampaikan oleh Jubir GAS, Bangkit Bobihoe. Ia mengungkapkan, seorang mantan Aleg Kabgor mengatakan, kemarin secara lantang bicara di media dan Tik Tok, katanya pengelolaan keuangan daerah “AMBURADUL” dan minta dilakukan pansus, tapi hari ini tidak terealisasi lagi.
“Oknum itu seperti menjilat ludah sendiri, sebab waktu ia masih aktif di DPRD selalu mempersoalkan pemerintahan, baik tata kelola pemerintahan dan tata kelola keuangan daerah,” ungkapnya.
Lanjut Bangkit Bobihoe warga Kabgor yang saat ini sebagai tim Pemenangan Gusnar – Idah nomor 4, pihaknya tidak ingin penderitaan para ASN Kabgor akan dirasakan lagi oleh para ASN Provinsi Gorontalo.
“Tapi, jika pasangan GAS mendapat kepercayaan oleh rakyat, maka hal ini akan menjadi salah satu perhatian Pemerintah Provinsi Gorontalo melalui Gubernur,” ungkapnya.
Terakhir kata Bangkit Bobihoe, buah yang busuk walaupun di poles sedemikian rupa tetaplah rasa nya busuk. Dan mutiara yang terpendam walaupun di dasar lautan tetap lah mutiara serta banyak di cari orang, bahkan bernilai. (*)