GORONTALO – Gusdurian Gorontalo mengelar diskusi lintas iman dalam tema “puasa dalam perspektif agama-agama” di Riden Baruadi Galeri. Diskusi ini juga merupakan ajang silaturahmi umat beragama di Gorontalo untuk saling mengenal dan membangun toleransi umat beragama.
Jimi Radji selaku koordinator Jaringan Gusdurian Gorontalo menjelaskan bahwa pihaknya sangat terbuka dengan latar belakang agama, suku dan semua latar belakang. Kegiatan ini juga dibuat sebagai ajang silaturahim seluruh lintas agama khusus di bulan ramadan.
“ Agenda ini kan mendiskusikan apa makna puasa menurut agama-agama yang ada, karena tidak hanya islam yang mengenal puasa, tetapi juga agama-agama lain” kata Jemi saat diwawancarai pojok6.com usai kegiatan diskusi. Kamis (09/05/19).
Jemi juga mengutip salah satu surat dalam Al quran yang mewajibkan umat islam untuk belajar dari agama agama lain.
“ ini juga juga sebagai upaya memupuk toleransi antar umat beragama “ imbuhnya.
Jimi pun mengatakan kegiatan itu menjadi kritik ke Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) bahwa seharusnya kegiatan seperti ini seharusnya dibuat intens oleh FKUB. hal itu harus dilakukan karena melihat gerakan puritanisme semakin marak dan meluas.
Hadir sebagai pemantik Lioba Yulimanis Giawa yang mewakili umat Kristen Protestan, Waluyo Dwi Asmoro mewakili umat Budha, Ni Komang Darmini mewakili umat Hindu dan Sabara Nuruddin mewakili umat Islam yang juga sebagai Badan Peneliti Agama Makassar.
Dalam kegiatan diskusi Gusdurian Gorontalo bekerja sama dengan Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (LAKPESDAM), Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU), Gerakan Pemuda Ansor, Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI), Riden Baruadi Galeri, dan Komunitas Bela Indonesia Gorontalo. (KT-05)
