Gorontalo – Gubernur Gorontalo Rusli Habibie kembali memperingatkan jika setiap penyerahan bantuan ke masyarakat tak pernah dipungut biaya sepeserpun. Masyarakat diminta melaporkan jika ada pungutan-pungutan liar yang diminta oleh pihak-pihak yang tidak berkepentingan.
“Kemarin saya mendapat laporan baksos di Kecamatan Boliyohuto, terindikasi ada pungutan biaya angkot sebesar dua puluh ribu per orang. Saya geram mendengar berita itu, langsung saya turunkan tim ke Boliyohuto untuk memeriksanya. Sekali lagi, kegiatan baksos ini tidak pernah dipungut biaya,” kata Rusli tegas pada pelaksanaan Bakti Sosial dan NKRI Peduli yang berlangsung di Desa Dulamayo Selatan, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo, Selasa (9/4/2019).
Dalam kesempatan itu juga, Rusli berjanji akan memperjuangkan pemekaran Telaga Biru menjadi Telaga Puncak. Menurutnya, hal ini dilakukan karena banyak aspirasi masyarakat di desa Dulamayo Selatan dan sekitarnya mengeluh dan ingin memekarkan daerahnya.
“Hal ini sudah saya konsultasikan dengan Pak Mendagri. Namun memang saat ini belum ada ijin pemekaran untuk wilayah kabupaten/kota, kecamatan, desa ataupun kelurahan. Tapi nanti setelah pemilu ini akan dikaji kembali, kalau sudah dibuka lagi ijin pemekaran, insyaAllah saya akan memperjuangkan pemekaran Telaga Puncak,” papar Rusli yang mendapat sambutan gembira warga Dulamayo.
Seperti pelaksanaan Baksos sebelum sebelumnya juga, Gubernur yang hadir di dampingi istri Idah Syahidah kembali menyerahkan bantuan kepada 1000 warga kurang mampu yang ada di kecamatan tersebut. Adapun bantuan tersebut berupa baznas masing-masing Rp.100.000 serta bantuan benih jagung hibrida tahun anggaran 2019 untuk Kecamatan Telaga dengan luas lahan 480 Ha senilai Rp.316 juta. Selain itu pelaksanaan pasar murah dengan komuditi 9 bahan pokok dan kesehatan gratis juga kembali di gelar. (adv)
Sumber: Humas Pemprov Gorontalo