Pojok6.id (Gorontalo) – Gubernur Gorontalo Rusli Habibie meminta, sekolah berperan aktif dalam membantu upaya pencegahan Covid-19 di lingkungan sekolah. Upaya yang diharapkan saat ini dilakukan oleh pihak sekolah adalah melaksanakan vaksinasi bagi siswa dan tenaga pengajar di sekolah masing-masing.
Hal ini menjadi imbauan gubernur saat memimpin rapat optimalisasi capaian vaksinasi bersama kepala sekolah, guru-guru SMA, SMK, SLB se-Provinsi Gorontalo secara virtual, Senin (6/12/2021).
“Tadi kata pak Kadis Dikbudpora bahwa masih banyak murid yang tidak mau divaksin bahkan sudah dikatakan belum bisa mengikuti pembelajaran tatap muka. Di sini yang menjadi tantangan kita, para kepala sekolah, guru-guru, dekati orang tua murid tanyakan kenapa anaknya tidak ingin divaksin. Ini saya sarankan dengan dinas kesehatan, vaksin untuk SMA/SMK/SLB dipusatkan di sekolah-sekolah, saya ulangi di sekolah-sekolah, agar mudah dikontrol dan tidak dicampur dengan masyarakat lain,” kata Rusli
Rusli menegaskan pemerintah akan selalu mengawasi pelaksanaan pembelajaran dengan mengutamakan keselamatan siswa, pendidik dan tenaga kependidikan. Untuk itu, pelaksanaan vaksinasi di sekolah-sekolah harus dimaksimalkan. Ia memberi waktu tertanggal hari ini 6 desember sampai nanti akhir desember, harus 85 persen murid SMA/SMK/SLB sederajat yang sudah menerima vaksinasi sampai dosis II
“Ibu dokter Yana, tolong dibantu dengan tenaga kesehatan. Saya juga akan berikan bantuan beras 5kg kepada setiap siswa atau murid dan guru-guru setelah divaksin. Jangan lupa juga sediakan snack (makanan) untuk mereka sebelum dan sesudah divaksin,” tegas Rusli.
Gubernur dua periode ini juga memerintahkan kepala-kepala sekolah untuk membuat grup chat di WA, bersama dirinya, kadis kesehatan,kadis dikbudpora dan juga kepala BPBD. Grup ini untuk membahas langkah-langkah kongkrit apa yang akan diambil untuk memaksimalkan vaksinasi ditingkat siswa dan murid.
Sementara itu menurut data Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Provinsi Gorontalo, bahwa sampai dengan hari ini
cakupan vaksinasi siswa dari total 56.901 siswa di seluruh SMA/SMK/SLB, total yang sudah divaksin sebesar 44.181 siswa atau 77,65 persen, yang belum divaksin masih terdapat 12.720 siswa atau sebesar 22,33 persen. Sementara untuk tenaga pendidik dari total 5.218 GTK, sebanyak 4.807 yang sudah divaksinasi atau sebesar 92 persen dan yang belum divaksinasi sisa 402 orang atau 7,7 persen
“Jadi sebenarnya angka cakupan untuk siswa ini kami masih mencoba untuk berusaha pak gubernur, karena saat ini memang kami berhadapan dengan yang paling tidak mau. Untuk vaksinasi guru dan tenaga pendidikan sendiri sisanya itu memang sesuai hasil screening, mereka ini tidak bisa divaksinasi,” tutur Wahyudin katili. (adv)