Gorontalo – Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie, tak main-main dengan bawahannya jika ada yang mencoba untuk mempersulit para petani yang melakukan peminjaman alsintan (alat mesin pertanian).
“Kalau ada yang minta minta dan dipersulit, laporkan ke saya,” kata Rusli saat melakukan pertemuan dan silaturahim bersama petani peminjam alsintan di Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo, Sabtu (30/3/2019).
Gubernur bahkan membacakan nomor teleponya di depan para petani peminjam alsintan yang hadir untuk dicatat dan disimpan.
“Tolong SMS, WA atau telepon ke saya kalau ada permintaan diluar operator, diluar BBM dan diluar operator, jamowali (bahasa gorontalo – tidak boleh),” kata Rusli tegas.
Rusli menguraikan, sejak ia menjadi Bupati Gorontalo Utara hingga menjabat gubernur untuk periode kedua ini, ia selalu memperhatikan semua rakyatnya, mulai dari petani, nelayan, pedagang dan lainnya.
Ruslipun mencontohkan, mengapa ia sangat memperhatikan petani baik sawah maupun jagung. Ini dikarenakan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Gorontalo disumbang oleh para petani kurang lebih 60 persen.
“PDRB kita itu disumbang oleh bapak ibu sekalian para petani, karena kurang lebih 65 persen masyarakat Grontalo itu petani, nelayan dan dagang,” jelas Rusli.
Menurutnya, jika petani tidak diperhatikan, baik itu kebutuhan air, irigasi , benih, pupuk, obat obatan, maka sulitlah kehidupan pemerintah untuk sehari-hari. Pemerintah Gorontalo akan kesulitan karena akan mengambil beras ke Vietnam, ke Jakarta.
Bentuk perhatian gubernur dua periode ini dilakukan dengan selalu melakukan kerja-kerja kongkrit seperti yang dilakukannya saat baru tiba di Gorontalo hari ini dari tugas luar daerah, dan langsung melakukan kunjungan-kunjungan ke beberapa kecamatan di Kabupaten Gorontalo.
“Ini kerja-kerja kongkrit, dan ini kebiasaan saya sejak dulu, kerja kongkrit, jabo janji-janjiya, wanu de nanti-nanti (Bahasa Gorontalo-jangan cuma berjanji, dan hanya nanti-nanti),” pungkas Rusli. (adv)
Sumber: Humas Pemprov Gorontalo