GORONTALO – Gubernur Gorontalo Rusli Habibie menyampaikan komitmennya untuk mengganti lahan warga yang gagal panen akibat musim kemarau. Ia meminta Dinas Pertanian untuk melakukan pendataan siapa saja petani sawah dan petani jagung yang mengalami fuso.
“Jadi kalau ada yang menanam padi terus gagal, tanam jagung juga begitu maka akan kami ganti benihnya secara gratis. Tapi ingat, dikecualikan yang membakar lahan. Langsung saya coret,” terang Gubernur Rusli saat menggelar pasar murah di Kecamatan Batudaa Pantai, Kamis (19/9/2019).
Mantan Bupati Gorontalo Utara itu juga terus mensosialisasikan larangan bagi para pelaku pembakaran lahan dan hutan. Ia mengancam akan menutup lahan tersebut selama 10 tahun dan tidak diberi bantuan pertanian selamanya.
“Ada UU No. 32 tahun 2019 tentang Lingkungan Hidup itu dihukum 12 tahun denda 10 miliar. Buat beli beras saja tidak ada, apalagi bayar 10 miliar. Biar kapok yang suka bakar-bakar lahan. Saya juga suruh buat Pergub dan saya kenakan sanksi,” tegasnya.
Sementara itu ditempat terpisah, Kadis Pertanian Muljady D. Mario menjelaskan sudah menindaklanjuti perintah gubernur. Pihaknya sudah menyiapkan buffer stock untuk pegganti benih padi sebanyak seribu hektar serta seribu hektar untuk benih jagung.
“Itu biayanya dari APBD. Nah sekarang kan laporan yang masuk untuk padi mungkin tidak sampai seribu, tapi jagung lebih dari seribu jadi kita bisa mengajukan ke pemerintah pusat,” jelasnya.
Mekanisme penggantian benih akibat gagal panen dilakukan secara berjenjang dari Dinas Pertanian kabupaten dan kota ke provinsi. Petani diminta melaporkan ke dinas setempat untuk diverifikasi dan diusulkan mendapatkan pengganti ke pemerintah provinsi. (Adv)
Sumber : Humas Pemprov Gorontalo