GORONTALO – Aksi kenakalan remaja yang terjadi akhir-akhir ini mendapat respon dari Gubernur Gorontalo Rusli Habibie. Ia mengancam Aparatur Sipil Negara (ASN) yang anaknya terlibat dalam aksi tersebut akan diberi sanksi.
Beberapa hari terakhir warga di Kota Gorontalo dibuat cemas dengan maraknya aksi panah wayer oleh sekelompok orang. Ironisnya, belasan pelaku yang berhasil diamankan polisi rata-rata masih remaja yang duduk di bangku SMP dan SMA.
“Kalau orang tuanya pejabat, saya berhentikan dari jabatannya. Kalau orang tuanya staf akan saya mutasi ke tempat lain,” terang Rusli, Senin (23/9/2019).
Ancaman itu diharapkan bisa meningkatkan pendekatan dan pengawasan orang tua kepada anaknya. Dimulai dari ASN pemprov yang menjadi contoh bagi warga lain.
Di lain pihak, aparat sulit untuk memberikan tindakan hukum mengingat pelaku rata-rata di bawah umur. Diharapkan aksi jalanan itu tidak terulang di masa mendatang.
“Saya terima laporan dan baca di media, itu pelakunya rata-rata masih anak-anak. Ada yang bahkan masih duduk di bangku SMP. Makanya saya wanti-wanti jika ada anak yang berulah dan ternyata orang tuanya ASN di pemprov akan saya tindaki,” imbuhnya.
Sedikitnya sudah ada 11 orang yang diamankan aparat kepolisian dari Polres Gorontalo Kota. Dari tangan pelaku polisi menyita puluhan panah wayer yang sering digunakan untuk melukai warga atau pengguna jalan.(Adv)
Sumber : Humas Pemprov Gorontalo