Gorontalo – Indonesia dewasa ini berada dalam berbagai agenda penting, salah satunya adalah usaha menggenjot pertumbuhan ekonomi melalui pembangunan infrastruktur. Sangat perlu diapresiasi, sebab infrastruktur adalah sebuah kunci dari ragamnya pintu yang wajib dibuka demi kemajuan negeri. Hal ini pula dipahami serta amat dicermati oleh berbagai negara di dunia dengan kebutuhan di masing-masing negara yang berbeda satu sama lain.
Sebagai contoh, jika Republik Rakyat Tiongkok (Cina) dengan status sebagai negara maju yang menjelma menjadi raksasa ekonomi dunia tidak pernah melepaskan fokus pada aspek pembangunan infrastruktur apalagi dengan Republik Indonesia yang masih berada pada titik negara berkembang dan sejatinya sungguh membutuhkan infrastruktur sebagai modal kuat dalam pencapaian cita-cita negara dalam peradabannya.
Menyelisik tentang Republik Rakyat Tiongkok dalam misi pembangunan infrastrukturnya dewasa ini, mengejutkan dunia dengan keberhasilan negara itu membangun dan meresmikan jembatan terpanjang di Bumi, yakni Hong Kong-Zhuhai-Macau Bridge sepanjang 55 Kilometer yang terdiri atas 6 (enam) lajur, 4 (empat) terowongan serta 4 (empat) pulau buatan sebagaimana laporan Al Jazeera yang dilansir oleh Tempo.co.
Jembatan yang menghabiskan ratusan ribu ton baja itu (jumlah baja sebanyak itu diperkirakan dapat membangun 60 buah Menara Eiffel) membentang di atas laut dan pula memiliki terowongan sepanjang 6,7 Kilometer yang letaknya berada di bawah permukaan laut menghubungkan 3 (tiga) wilayah penting di Republik Rakyat Tiongkok yakni Pulau Lantau Hong Kong, Macau dan Zhuhai di pantai selatan Provinsi Guangdong (mainland).
Mengutip berita yang dipublikasikan oleh theguardian.com, bahwa pembangunan jembatan spektakuler ini merupakan bagian dari rencana Greater Bay Area, sebuah kampanye untuk menghubungkan Hong Kong dan Macau ke 11 (sebelas) kota di Tiongkok untuk membentuk kawasan berteknologi tinggi untuk menyaingi Silicon Valley. Kolaborasi antara Guangdong, Hong Kong dan Macau dalam hal perdagangan, keuangan, logistik dan pariwisata akan diperkuat. Hong Kong akan mengambil peran yang lebih proaktif dalam pengembangan wilayah teluk lebih luas.
Sebagai negara yang terus menegaskan kekuatannya dengan berbagai hal yang dapat memengaruhi tatanan global, pembangunan infrastruktur Republik Rakyat Tiongkok tentu merupakan hal yang dapat dianggap biasa, namun bagi negara sedang berkembang seperti Republik Indonesia pembangunan infrastruktur adalah perihal yang sungguh luar biasa.
Sebagai negara yang terus menegaskan kekuatannya dengan berbagai hal yang dapat memengaruhi tatanan global, pembangunan infrastruktur Republik Rakyat Tiongkok tentu merupakan hal yang dapat dianggap biasa, namun bagi negara sedang berkembang seperti Republik Indonesia pembangunan infrastruktur adalah perihal yang sungguh luar biasa.
Pembangunan infrastruktur yang fokus dan diupayakan merata ini adalah sebuah strategi pembangunan yang benar-benar optimis dan berani, serta mengandung pesan kuat kepada masyarakat dunia bahwa negeri maritim ini senantiasa kokoh, dan selamanya siap bersaing dalam segala bidang. Ambisi pembangunan infrastruktur tersebut di antaranya diwujudkan melalui pembangunan Gorontalo Outer Ring Road (GORR) di Provinsi Gorontalo.
Jalan lingkar luar Gorontalo / Gorontalo Outer Ring Road (GORR) ialah wujud cita-cita bangsa serta masa depan Gorontalo. Pembangunan infrastruktur yang sangat esensial bagi pemerintah demi amanah rakyat Gorontalo yang diembannya, menjadikan Gorontalo Outer Ring Road sebagai sarana kemakmuran dengan meneguhkan rakyat sebagai tujuan utama.
Bagi penulis, wajar jika menganggap bahwa Gorontalo Outer Ring Road mirip dengan Hong Kong-Zhuhai-Macau Bridge dalam segi eksistensi dan fungsinya. Meski dalam ukuran dan jenis berbeda. Pergerakan ekonomi daerah akan semakin meningkat sebagai dampak mobilitas produksi dan distribusi dalam aktivitas perdagangan yang semakin tinggi. Sehingga perlu untuk memahami bahwa pembangunan infrastruktur ini adalah realitas pengembangan ekonomi yang saling tergantung satu sama lain.
Jalan lingkar luar yang membentang dari bandara sebagai salah satu pintu masuk Gorontalo yang selanjutnya terhubung dengan Atinggola sebagai wilayah yang berbatasan dengan Sulawesi Utara bagian Utara hingga wilayah Bone pesisir yang berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Utara di bagian Selatan ini akan memberikan dampak yang begitu besar bagi perkembangan Provinsi Gorontalo sebagai salah satu daerah yang secara geografis dan demografis tersusun atas ragam potensi.
Kabupaten Gorontalo, Kota Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, dan Kabupaten Gorontalo Utara dapat lebih bersinergi. Masing-masing akan lebih dahsyat dalam distribusi komoditas andalan, mengembangkan komoditas lainnya, daya promosi investasi serta denyut pariwisata yang akan terus menggelora sebab ditopang oleh GORR sebagai jalur yang sanggup menanggapi kebutuhan masyarakat, serta aksesibilitas yang memberikan efisiensi dalam era persaingan ketat dewasa ini.
Pada segi yang umum dengan adanya GORR, daerah ini akan lebih eksis sebagai daerah strategis penopang ekonomi kolektif bagi Sulawesi dan/atau wilayah Timur Indonesia serta elemen penting dalam kemajuan Indonesia dan spesifik adalah hamparan kemanfaatan baru bagi seluruh masyarakat Gorontalo.
Unsur kemanfaatan GORR sudah mulai terlihat secara nyata meski masih dalam tahapan pengerjaan. GORR telah dijadikan destinasi wisata baru oleh masyarakat dengan begitu banyaknya kunjungan masyarakat ke lokasi yang populer melalui unggahan-unggahan swafoto dengan berbagai keterangan di media sosial.
Unggahan-unggahan dengan obyek GORR menggambarkan kebanggaan masyarakat Gorontalo atas capaian daerah ini. Gorontalo Outer Ring Road memang masih sepi sebab belum selesai dikerjakan, namun ke depan akan menjadi sarana yang ramai dengan aktivitas penuh nilai yang pesat, sebab dengan hakekat fungsi Gorontalo Outer Ring Road sebagai akses terpadu bagi pertumbuhan ekonomi.
Di satu sisi pula kehadiran Gorontalo Outer Ring Road adalah jawaban atas tantangan masa depan yang telah disiapkan dalam ihwal kepadatan kenderaan dan jalan yang seringkali tidak seimbang sehingga menjadi warisan masalah pada suatu wilayah untuk menyikapinya.
Gorontalo Outer Ring Road dengan segala kemanfaatannya akan segera menjadi bukti terhadap kinerja ekonomi suatu negara, dan menjadi sebuah jawaban atas gempita cita-cita daerah. GORR perlu didukung dan dijaga oleh semua pihak, sebab daerah sekalipun negara akan mengalami kesulitan guna meningkatkan standar hidup masyarakat, tanpa adanya partisipasi yang melambangkan gairah pembangunan.
Gorontalo Outer Ring Road (GORR) kini hadir laksana kunci bagi pertumbuhan ekonomi daerah, namun jangan pernah dianggap sebagai tujuan akhir pembangunan. Gorontalo sekiranya mampu untuk terus berkembang, karena Gorontalo bersama semangat maju yang tidak pernah reda untuk kejayaan Indonesia. [*]