Pojok6.id (Limboto) – Festival Pesona Danau Limboto (FPDL) ternyata telah memberi energi positif, bagi para pengelola obyek wisata di Kabupaten Gorontalo. Salah satunya adalah Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Bihe Kecamatan Asparaga.
Pokdarwis Desa Bihe telah yang berada di tepi taman hutan raya (Tahura) BJ Habibie, memanfaatkan aliran sungai untuk dijual kepada wisatawan. Air yang mengalir sepanjang tahun adalah atraksi yang keren. Di sungai ini kemudian dijadikan arena river tubing yang mengasyikkan.
“Saya mewakili Pokdarwis Desa Bihe sangat mendukung event tahunan FPDL di mana event ini bertujuan untuk mengeksplor berbagai potensi alam dan budaya di Kabupaten Gorontalo,” kata Cindry Kulu, pengurus Pokdarwis Desa Bihe, Kecamatan Asparaga
Menurut Cindry, konsistensi penyelenggaraan FPDL telah mendorong kaum muda di desa untuk bangkit dan membangun atraksi wisata alam, namanya Botu Kapali River Tubing.
Bahkan pada Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024, Botu Kapali River Tubing ini telah masuk 50 besar. Ini berarti usaha keras Pokdarwis telah mampu meyakinkan penilai Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Cindry menjelaskan bahwa Festival Pesona Danau Limboto (FPDL) yang mejadi salah satu event bergengsi di Karisma Event Nusantara (KEN) menjadi istimewa bagi mereka, karena telah mendorong Pokdarwis Bihe untuk mengikuti ADWI. Kerja keras para anggota Pokdarwis Desa Bihe ini mengantarkan pada prestasi yang membanggakan. Desa Bihe menjadi satu-satunya desa di Kabupaten Gorontalo yang masuk dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024.
“Energi dan semangat dalam penyelenggaraan FPDL yang menyajikan kekayaan alam dan budaya ini, diharapkan mampu membangkitkan kegiatan pariwisata dan ekonomi kreatif di desa-desa,” lanjutnya.
Sementara itu Haris S Tome Ketua Panitia Festival Pesona Danau Limboto yang juga Asisten 3 Setda Kabupaten Gorontalo, menyambut gembira dan mengapresiasi capaian Pokdarwis Desa Bihe. Pencapaian objek wisata Botu Kapali River Tubing merupakan bukti kesungguhan menarasikan potensi alam dan budaya Gorontalo.
“Pembangunan di desa dengan memanfaatkan potensi alam dan budaya itu harus membangun fisik, jangan salah kaprah. Membangun kapasitas SDM jauh lebih baik, jika SDMnya unggul maka alam dan budayanya akan lestari, kesejahteraanya meningkat. Inilah tujuan Festival Pesona Danau Limboto,” ujar Haris Tome (adv/rls)