Pojok6.id (UNG) – Universitas Negeri Gorontalo (UNG) memberi sanksi kepada Yunus Pasau, mahasiswa yang melontarkan ucapan tak senonoh terhadap Presiden Joko Widodo, dalam orasinya saat menolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Simpang Lima Telaga, Gorontalo, Jum’at (2/9/2022) lalu.
Sanksi yang diberikan oleh UNG adalah, mewajibkan mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi itu mengerjakan empat paper selama satu semester, dan jika yang bersangkutan tidak mengerjakan empat paper tersebut, maka otomatis skorsing selama satu semester akan diberlakukan.
“Paper nanti bukan hanya terkait dengan posisi Indonesia didalam pusaran energi dunia, sehingga apa BBM itu dinaikkan, tetapi termasuk juga pola komunikasi yang baik dan tepat dalam menyampaikan pendapat,” ungkap Rektor UNG, Eduart Wolok, dalam konferensi pers bersama Kapolda Gorontalo, Irjen Pol. Helmy Santika, Senin (5/9/2022) di Gedung Rektorat UNG.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa sanksi tersebut di ambil dari berbagai macam pertimbangan, termasuk usulan dari fakultas terkait sanksi skorsing satu semester, yang akan diterapkan oleh pihak rektorat.
“Sanksi dan penugasan khusus yang diberikan kepada Yunus ini merupakan bentuk pembelajaran, bukan hanya mendidik untuk berorasi menyampaikan pendapat dengan baik di depan umum, tetapi juga bentuk untuk mengajarkan tanggung jawab kepada mahasiswa,” pungkasnya. (Adv)