Gorontalo – ‘Pergi Untuk Kembali’, mungkin ini kalimat yang cocok untuk menggambarkan Eduart Wolok saat ini. Setelah sebelumnya mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Wakil Rektor II, kini Eduart kembali untuk maju sebagai salah satu kandidat bakal calon Rektor Universitas Negeri Gorontalo (UNG).
Pada akhir bulan Februari 2017 lalu Eduart Wolok mengambil langkah mundur dari jabatannya, untuk menyelesaikan studinya mengambil gelar Doktor di Institut Pertanian Bogor. Kini ia kembali ke UNG, untuk mendaftarkan diri sebagai salah satu bakal calon orang nomor satu di kampus merah maron tersebut.
Eduart yang saat mendaftarkan diri di hari terakhir pendaftaran bakal calon Rektor, Jumat (31/8/2018), berjalan kaki dari Fakultas Teknik ditemani rekan sejawatnya, memasuki gedung rekotrat sekitar pukul 09.00 waktu setempat, untuk menyerahkan dokumen pendaftaran dan kelengkapan persyaratan, yang diterima langsung oleh Ketua Panitia Pelaksanaan Pemilihan Rektor, Dr. Amir Arham.
Dalam jumpa pers usai pendaftaran, Eduart Wolok mengatakan, dirinya mendaftarkan diri sebagai bakal calon Rektor merupakan rasa keterpanggilan sebagai civitas akademika UNG, yang ingin memberikan kontribusi untuk berbuat lebih baik bagi UNG yang lebih baik di masa depan.
“Saya maju tentu bukan hanya berdasarkan keingininan pribadi, tetapi juga berkat pertimbangan, baik dari sahabat, teman-teman di civitas akademika UNG yang memberikan dorongan dan dukungan,” kata Eduart.
Lebih lanjut Eduart menambahkan, melihat kondisi saat ini tantangan perguruan tinggi kedepan sudah berbeda dengan tantangan yang dihadapi perguruan tinggi, khususnya UNG, di periode sebelumnya.
“Kita harus mampu melakukan adaptasi terhadap tantangan ini, agar kita bisa bertahan dan menjadi lebih baik. Tentu dengan kita memetakan tantangan yang kita hadapi, kemudian langkah apa yang akan kita ambil, dan seperti apa UNG kedepan, nah itu yang menjadi taget saya sebagai bakal calon Rektor, bagaimana saya bisa membawa UNG unggul dan berdaya saing kedepan,” lanjutnya.
Bahkan pria yang juga menjabat sebagai Ketua Pengprov PBSI Gorontalo ini menambahkan, dengan posisinya sebagai mantan mantan Wakil Rektor II UNG periode 2010 hingga 2017, komunikasi dengan anggota Senat UNG sudah terjalin dengan baik.
“Komunikasi dengan teman-teman di Senat UNG sudah terjalin dengan baik sejak saya menjabat sebagai Wakil Rektor II, tentu teman-teman pasti sudah bisa melihat dan menilai seperti apa ketika dulu bekerja bersama-sama, serta kecintaan saya terhadap UNG,” ungkpanya.
Terkait pro dan kontra dalam dukungan kandidat bakal calon rektor ini menurut Eduart merupakan hal yang biasa, dan ia menyikapinya dengan bijak. “Dalam satu pemilihan sudah pasti ada yang pro dan kontra. Tapi saya menyikapinya begini, yang pro adalah kekuatan bagi saya untuk melangkah dengan optimisme, sementara yang kontra itu adalah sebuah masukan agar saya terus melakukan introspeksi diri agar kedepan bisa lebih baik,” tutupnya.
Bakal calon Rektor yang sudah resmi mendaftarkan diri untuk ikut dalam pemilihan Rektor berjumlah 6 orang, diantaranya Yulianto Kadji yang mendaftar sehari sebelumnya, Eduart Wolok, Mahludin Barwadi, Hafids Olii, Ani Hasan, dan Hariyadi Sa’id. (idj)