Pojok6.id (Gorontalo) – Kapolda Gorontalo, Irjen Pol. Pudji Prasetijanto Hadi, menyampaikan permohonan maaf sekaligus mengaku bertanggung jawab atas insiden kekerasan terhadap salah seorang jurnalis, yang diduga dilakukan oknum perwira polisi baru-baru ini.
“Yang salah adalah saya, dan sebagai Kapolda saya yang bertanggung jawab atas kejadian kemarin,” ucap Irjen Pol. Pudji Prasetijanto Hadi, saat menemui puluhan jurnalis Gorontalo yang menggelar aksi solidaritas di depan Mapolda Gorontalo, Selasa (24/12/2024).
Pudji mengatakan dirinya adalah orang yang patut disalahkan, atas insiden kekerasan terhadap jurnalis. Karena ketika peristiwa itu terjadi, para anggota kepolisian sedang dalam melaksanakan tugasnya. Sebab sebagai pimpinan institusi Tribrata di Gorontalo, apabila ada anggotanya yang salah dalam melaksanakan tugas, maka sebagian kesalahan anggota itu adalah kesalahan pimpinannnya.
“Karena saya sebagai Kapolda, saya juga salah. Saya bertanggung jawab atas hal ini,” ujar Pudji.
Selain itu, ia juga meminta agar para pihak tidak lagi mencari, siapa yang benar dan siapa yang salah atas insiden kemarin. Karena lagi-lagi menurut dia, yang salah adalah Kapolda Gorontalo.
“Yang namanya musibah, semua orang tidak menginginkannya, termasuk saya. Kita tidak mencari siapa yang benar dan siapa yang salah, yang salah adalah saya sebagai Kapolda. Jadi dalam kesempatan ini, saya minta maaf yang sebesar-besarnya kepada rekan-rekan media atas insiden kemarin,” tuturnya.
Diketahui sebelumnya, seorang jurnalis dari Rajawali TV (RTV) Gorontalo bernama Ridha Yansa, menjadi korban kekerasan yang diduga dilakukan oleh oknum polisi saat meliput aksi unjuk rasa mahasiswa di Polda Gorontalo, Senin (23/12/2024), bahkan mengakibatkan alat kerja yang digunakan jurnalis saat meliput aksi unjuk rasa tersebut rusak.