Dishub Gorontalo Mulai Koordinasikan Penyelenggaraan Angkutan Lebaran 2019

Tim Angkutan Lebaran Terpadu 2019 Provinsi Gorontalo foto bersama usai menggelar rakor persiapan bertempat di Ruang Dulohupa, Kantor Gubernuran, Senin (22/4). Foto: istimewa

Gorontalo – Pemerintah Provinsi Gorontalo melalui (Dishub) mulai mengkoordinasikan persiapan penyelenggaraan Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2019 yang digelar di Ruang Dulohupa, Kantor Gubernuran, Senin (22/4/2019). Rapat yang dipimpin Asisten I Bidang Pemerintahan Syukri Botutihe itu untuk mengecek kesiapan tim yang dibentuk berdasarkan SK Menteri Perhubungan RI No. 83 tahun 2019.

Berbagai instansi dihadirkan di antaranya Dishub Kabupaten/Kota, pengelola Bandara Djalaluddin Gorontalo, para kepala pelabuhan, BPTD wilayah XXI Gorontalo, Ditlantas Polda serta para Kasatlantas Kabupaten dan Kota.

Hadir pula pihak Balai Karantina Pertanian Kelas II Gorontalo, Kantor Kesehatan Pelabuhan, Lanal, BMKG, Pelindo, Damri, BNN Provinsi Gto, Pelni, PT ASDP Cabang Luwuk, Jasa Raharja, Maskapai penerbangan, dan perusahaan angkutan.

Read More

“Rakor ini menjadi penting sebagai tahap awal persiapan angkutan lebaran tahun 2019. Sebagaimana instruksi Bapak Gubernur Gorontalo dan Bapak Wagub bahwa kesiapan pelaksanaan arus mudik dan balik lebaran nanti harus benar-benar siap untuk kelancaran transportasi masyarakat,” kata Kadis Perhubungan, Jamal Nganro dalam sambutannya.

Pihaknya memperkirakan puncak arus mudik pada lebaran tahun 2019/1440 Hijiryah akan berlangsung tanggal 30 dan 31 Mei 2019, atau H-6 dan H-5 lebaran. Puncaknya terjadi pada H-3 tanggal 2 Juni 2019 bertepatan dengan perayaan tradisi malam pasang lampu atau Tumbilotohe di Gorontalo.

Berbagai pihak menyatakan kesiapannya untuk ikut mensukseskan angkutan lebaran. Bandara Djalaluddin Gorontalo, pelabuhan laut dan terminal tipe A Gorontalo akan melakukan standar operasional prosedur untuk keamanan dan kenyamanan penumpang. Begitu pula dengan aparat kepolisian, TNI serta instansi teknis lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing.

“Adapun bagian yg menjadi perhatian kami nanti yaitu rump chek atau pemeriksaan kelengkapan dan kondisi angkutan. Mulai dari aspek administrasi surat-surat, aspek teknis keselamatan dan kelaikan kendaraan serta aspek manusianya berupa uji alkohol dan narkoba,” imbuh Jamal.

Pertumbuhan arus mudik dan balik lebaran setiap tahun di Provinsi Gorontalo terus meningkat. Pada tahun 2018 lalu misalnya, pemanfaatan sektor transportasi udara pada arus mudik dan balik lebaran naik sekitar 6, 28 %, laut 3, 29 %, penyeberangan laut 40,29 % dan darat 40,19 %. (adv)

Sumber: Humas

Related posts