Dewan Pengawas BPJS Kesehatan Nilai RUSD Hasri Ainun Habibie Menjadi Rumah Sakit Pilihan Masyarakat

Kunjungan Dewan Pengawas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Ibnu Naser Arrohmi ke RSUD Ainun Habibie. Foto Tiwi

Pojok6.id (Limboto) – Dewan Pengawas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, dr. Ibnu Naser Arrohmi S,Ag MMR menilai bahwa RSUD Hasri Ainun Habibie sudah menjadi rumah sakit pilihan bagi masyarakat.

Pasalnya, menurut Ibnu Naser Arrohmi pelayanan di rumah sakit ini sudah maksimal dalam mengimplementasikan transformasi mutu layananan dan berharap agar terus mengoptimalkan mutu layanannya.

“Seperti tadi kita mengecek tentang berjalan tidaknya antrian online dan pemanfaatan mobile JKN. Kita melihat pemanfaatannya mulai di implmentasikan dan tinggal dioptimalkan, “ Kata Ibnu

Read More

Selain itu juga, ia melihat terkait dengan waktu kontak pelayanan yang ada di rumah sakit dimana membutuhkan waktu kontak layanan dengan rata – rata diatas 3 jam yang masih bisa di optimalkan oleh pihak rumah sakit dengan koordinasi yang baik bersama pihak , sehingga waktu layanan akan menjadi lebih cepat.

“Apa saja kendala kendala yang dihadapi dilapangan itu harus dibahas bukan hanya sebatas tanggung jawab sepihak, tetapi tanggung jawab bersama supaya apa yang direncanakan oleh manajemen berupa trnsformasi layanan digital itu bisa terwujud,” jelasnya

Karena kata Ibnu dengan infrastruktur dan perencanaan yang sudah cukup matang dan diuji cobakan di beberapa tempat pemanfaatannya sudah berhasil, hanya saja kendala di satu tempat dan tempat yang lain sangatlah berbeda.

“Tetapi transformasi layanan digital ini kita motivasi supaya bagaimana skema ini bisa berjalan di rumah sakit ainun Habibie,” tandasnya

Sementara itu, Direktur RSUD Hasri Ainun Habibie, Fitriyanto Rajak mengakui untuk antrian online itu memang masih banyak kendala diantaranya pengetahuan masyarakat dalam menggunakan gadget, karena pasien yang datang  kebanyakan dari daerah pelosok.

“Rata – rata pasien yang datang itu orang tua yang didampingi anaknya yang terkadang tidak paham kalau kita ajarkan pakai antrian online, kemudian dari daerah pelosok yang terkadang tidak paham dengan teknologi, maka ini kendalanya,” Ungkap Fitriyanto

Namun kata Fitriyanto, masyarakat akan lebih mudah jika sudah memakai sistem antrian online tersebut karena menurutnya tidak perlu menunggu lama lagi.   

“Karena jika sudah pakai sistem antrian online itu pasien dari rumah sudah tahu jam berapa akan datang ke rumah sakit  dan tidak perlu menunggu lama lagi,” pungkasnya. (Adv)

Related posts