KOTA GORONTALO – Penyebaran virus corona membuat Gubernur Gorontalo mengimbau para warga untuk lebih waspada dalam beraktivitas. Salah satunya, dengan mengunakan masker.
Namun kelangkaan masker medis diakui Rusli menjadi salah satu faktor yang membuat warga kesulitan membeli masker. Salah satu cara mengatasi kelangkaan masker medis, Gubernur Rusli meminta kepada semua pimpinan OPD untuk menyisihkan sedikit uang untuk membeli masker kain buatan penjahit lokal. Masker selanjutnya dibagi-bagikan kepada warga.
“Dari WHO harus semua sudah menggunakan masker. Standar masker memang telah ditentukan, tetapi alhamdulillah oleh ibu Idah, telah membuat masker dari kain. Ini (masker kain) hanya 5000. Saya harapkan semua pimpinan OPD menyisihkan juga anggaran untuk membeli ini dan dibagikan kepada masyarakat,” ungkap gubernur saat memimpin rapat terbatas bersama pimpinan OPD, Senin (6/4/2020).
Selain bisa mengatasi kelangkaan masker medis, langkah ini diharapkan dapat membantu para penjahit yang sepi pesanan akhir-akhir ini.
“Maskernya cukup bagus dan bisa di cuci berulang-ulang, juga kita membuat lapangan kerja bagi para penjahit yang sekarang tidak lagi terima orderan,” tambahnya.
Sementara itu Kepala Bapppeda Provinsi Gorontalo Budiyanto Sidiki menyaraknkan, bagi seluruh ASN di lingkup Provinsi Gorontalo untuk membeli masker kain masing masing lima buah. Menurutnya, langkah ini bisa membantu para penjahit dan dibagikan kepada masyarakat.
“ASN ada enam ribu. Jika satu orang lima masker, berarti akan ada 30 ribu lebih masker kain yang terjual dan bisa dibagikan. Khususnya untuk abang abang bentor, supir taksi dan lain sebagainya. Apalagi kalo diikuti oleh Kabupaten/Kota,” usul Budi.
Pada rapat terbatas pimpinan OPD itu, Gubernur Rusli meminta agar anggaran bantuan sembako bagi warga kurang mampu segera dieksekusi. Ia menargetkan paling lambat 15 April bantuan sudah bisa dibagikan ke kabupaten/kota dengan data yang valid. (Adv)
Sumber : Humas Pemprov Gorontalo