TIDORE – Puluhan staf Kantor Kecamatan Oba Tengah, Kota Tidore Kepulauan memboikot aktivitas kantornya. Aksi ini merupakan buntut dari protes atas kinerja Camat Rudi Ipaenin yang dianggap otoriter.
Informasi yang dihimpun wartawan di lapangan, aksi yang digelar pada Jum’at (24/7) pagi itu, dilakukan para staf dan kepala seksi di kantor kecamatan. Selain keluar dan berkumpul di depan kantor, masa aksi juga membawa spanduk bertuliskan agar camat dicopot dari jabatannya.
Menurut para staf, aksi tersebut merupakan puncak dari akumalasi sejumlah persoalan yang berkaitan dengan kepemimpinan Rudi. Camat dalam kebijakannya selalu dilakukan di luar hasil kesepakatan dalam rapat-rapat.
“Memang masalah ini sudah lama terjadi, hanya saja kami selalu bersabar dan berharap Camat bisa merubah gaya kepemimpinannya. Akan tetapi sampai sekarang gaya masih seperti itu,” ungkap Basri Ismail, salah seorang staf saat dihubungi wartawan melalui sambungan telepon usai aksi.
Dalam pernyataan sikap tertanggal 21 Juli 2020, massa aksi mengancam akan melakukan aksi mogok kerja apabila tuntutan mereka tidak diakomodir Wali Kota, Ali Ibrahim.
“Kami minta agar Wali Kota Tidore Kepulauan untuk segera menggantikan Camat Oba Tengah, Rudy Ipaenin dalam waktu 24 jam, terhitung sejak diterima sikap pernyataan ini,” tegas pengunjuk rasa di akrir pernyataan sikap.
Sementara itu, Camat Oba Tengah, Rudy Ipaenin saat dikonfirmasi mengaku belum tahu tuntutan dalam aksi tersebut. Bahkan ia menuding aksi tersebut didalangi oleh sekretarisnya, Issei Arahman.
“Saya juga belum tahu persis apa tuntutan aksi yang dipimpin Sekcam tersebut. Tadi Sekcam cuma bilang mereka datang untuk membentangkan spanduk untuk difoto dan diposting di medsos. itu saja. Saya sementara menuju Tidore utk lakukan pertemuan dengan Sekcam yang akan dimediasi oleh Bapak Wali Kota,” kata Rudi via pesan Whatsapp kepada wartawan. (dik)