POHUWATO – Bupati Saipul A Mbuinga dan Wakil Bupati Suharsi Igirisa perdana lakukan prosesi adat Mopotilolo di Kecamatan Paguat. Paguat dipilih sebagai kecamatan yang pertama kali melaksanakan prosesi adat Mopotilolo karena dinilai memiliki sejarah yang panjang. Selain itu, Paguat merupakan wilayah yang membatasi antara Pohuwato dan Boalemo.
Saat prosesi, Bupati Pohuwato mengenakan pakaian khas adat Gorontalo berwarna kuning emasdengan didampingi istri yang juga sebagai ketua tim penggerak PKK Pohuwato. Sedangkan Wakil Bupati Suharsi Igirisa mengenakan setelan Kerawang merah jambu dengan setelan sarung adat bagi perempuan Gorontalo.
Saipul A Mbuinga menyampaikan sebelum melaksanakan program pembangunan di daerah perlu melewati proses Adat Mopotilolo di seluruh kecamatan di Pohuwato. Ini merupakan penyambutan secara adat Gorontalo untuk penjabat berkunjung di suatu wilayah di Gorontalo. Dengan begitu kepala daerah baru dapat memulai pembangunan diwilayah pemerintahannya.
“Dalam proses adat kedua untuk mengunjungi 13 kecamatan untuk acara Mopotilolo. persoalan Paguat dalam sejarah begitu kita hormati. Secara adat perlu ada seminar dan camat Paguat sebagai narasumber. “ucap Saipul A Mbuinga dalam sambutannya, Selasa, (2/3/2021)
Sementara itu, Camat Paguat, Arman Mohamad menyampaikan terimakasih atas dipilihnya kecamatan Paguat sebagai kunjungan perdana Bupati Pohuwato dan Wakilnya untuk prosesi adat Mopotilolo. Dijelaskan, kecamatan Paguat memiliki keunikan dengan memiliki empat Desa kerajaan. Selanjutnya, Bupati dan Wabup Pohuwato kembali melakukan prosesi adat Mopotilolo di kecamatan Dengilo.
“Terimakasih, kecamatan Paguat menjadi kecamatan pertama dikunjungi. Kecamatan Paguat adalah kecamatan tertua. Di Paguat ada namanya patron adat, ada empat kampung kerajaan,” ucap Arman Mohamad.(Nal)