Illinois – Boeing Co. membatalkan rencana menggelar panggilan konferensi dengan para maskapai penerbangan yang dijadwalkan pada Selasa (20/11) untuk membahas pesawat terbarunya, Boeing 737 MAX, kantor berita AP melaporkan.
Model pesawat berbadan sempit keluaran terbaru Boeing itu sedang dalam sorotan setelah kecelakaan Lion Air JT610 yang menggunakan model tersebut.
Perusahaan tidak segera memberikan penjelasan mengenai pembatalan pertemuan tersebut. Tapi Boeing mengatakan sebagai gantinya, pihaknya akan menggelar serangkaian pertemuan regional dengan maskapai penerbangan agar lebih banyak waktu untuk pertanyaan.
Peserta untuk pertemuan tersebut adalah termasuk ahli teknis di maskapai penerbangan yang menerbangkan mengoperasikan MAX, termasuk diantaranya, American Airlines, Southwest Airlines, dan United Airlines.
Agenda pertama panggilan konferensi adalah meninjau perbedaan sistem kontrol penerbangan antara MAX dan model 737 sebelumnya, yang disebut NG atau generasi berikutnya, menurut sumber-sumber yang menerima pengarahan tentang rencana pertemuan tersebut.
Pilot maskapai penerbangan di Amerika mengeluh bahwa mereka tidak diberitahu mengenai fitur baru di MAX yang dapat membuat pesawat menukik tajam saat sensor menunjukkan bahwa pesawat akan kehilangan daya angkat atau mengalami stall.
“Boeing telah dan terus berkomunikasi dengan pelanggan kami. Kami terus menjadwalkan pertemuan untuk berbagi informasi,” kata juru bicara Boeing, Chaz Bickers. Dia menolak untuk menjelaskan alasan pembatalan pertemuan Selasa dibatalkan dan mengatakan pertemuan baru akan direncanakan pada awal minggu depan.
Peneliti Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sedang memeriksa apakah sistem anti-stall atau pencegah kehilangan daya naik baru yang dipasang di MAX berperan dalam kecelakaan pesawat Lion Air JT610 pada 29 Oktober. Pesawat tersebut terbang tak beraturan sebelum jatuh ke Laut Jawa tak lama setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta dan menewaskan seluruh 189 penumpangnya.
Analis CFRA Research, Jim Corridore mengatakan akan membatalkan pertemuan tersebut adalah “citra buruk bagi perusahaan pada saat sedang menghadapi serbuan kritik karena potensi masalah dengan sensor di pesawat yang menyebabkan pesawat secara otomatis menukik untuk mengoreksi posisinya.” Kata Boeing seperti dikutip dari AP. “Perlu komunikasi lebih banyak dan lebih baik, bukan mengurangi.” [*]
Sumber Berita dan Foto : VoA Indonesia