Pojok6.id (Pohuwato) – Ketua Komisi III DPRD Pohuwato, Beni Nento, ingatkan manajemen Pani Gold Project (PGP) tentang pentingnya membangun komunikasi dengan masyarakat lingkar tambang, sepanjang aktivitas berkaitan dengan masyarakat.
Beni menyampaikan itu dalam agenda rapat dengar pendapat (RDP) bersama pemerintah daerah, terkait polemik alih status hutan desa di Desa Hulawa, Kecamatan Buntulia, menjadi hutan negara. Turut dihadirkan dalam kesempatan itu manajemen PGP dan sejumlah intansi terkait.
“Kami berharap lebih banyak berkoordinasi dengan masyarakat, bertanya-tanya,” Kata Beni Nento, Selasa (18/7/2023).
Ia berharap perusahaan tidak melupakan janjinya untuk beraktivitas secara bermartabat, sebagaimana janji perusahaan saat masuk di Pohuwato. Beni meminta ini menjadi evaluasi PGP kedepan.
“Dari awal dikatakan perusahaan, bermartabat katanya pak Boyke. Hari ini bentuk martabatnya dimana kalau rusak rusak lahan punya masyarakat begitu,” Tukasnya.
Terhadap lahan yang terdampak, politisi Golkar itu berharap ada tali asih untuk pemilik lahan dan tanaman. Komunikasi yang baik menurut dia untuk menjamin kegiatan investasi di Pohuwato berjalan lancar dan aman.
“Tolong dilihat dulu siapa pemilik lahan, pemilik tanah, kelapanya siapa jika perlu diatur tali asih,” Ujarnya. (adv)