Beda Sikap Bupati Pohuwato dan Plt Direktur RSBP  Soal Penanganan Covid-19

Brosur bahaya covid-19 yang disampaikan untuk masyarakat.(Foto: Zainal)

POHUWATO Pohuwato Saipul A Mbuinga dalam setiap kesempatan selalu menyerukan jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan masyarakat untuk disiplin protokol kesehatanCovid-19. Menurutnya program ini sejalan dengan tujuan pemerintah pusat dan arahan presiden Jokowi.

Dalam program 100 hari kerja pemerintahan SMS, Saipul menekankan akan fokus penanganan Covid-19. Untuk mendukung itu pada tahun anggaran 2021, Ia telah mengalokasikan 16 miliar rupiah melalui Refocusing anggaran.

“Kami mengimbau agar masyarakat terus disiplin protokol kesehatan. untuk penanganan Covid (tahun 2021) ada 16 miliar yang harus refocusing,” kata Bupati Pohuwato Saipul A Mbuinga dalam setiap agenda adat Mopotilolo di 13 kecamatan beberapa pekan lalu.

Read More
banner 300x250

Sikap itu berbeda dengan pernyataan yang disampaikan oleh Plt Direktur Bumi Panua () Pohuwato dr. Yenny Ahmad baru-baru ini. Saat dikonfirmasi terkait penanganan covid-19 di RSBP Pohuwato, ia mengaku tidak tahu banyak.Begitu pula dengan persoalan medis covid-19 di RSBP yang menjadi sorotan karena dimusnahkan di dekat gedung perawatan pasien.dr. Yeni sekali lagi mengaku tidak mengetahui persoalan itu.

Namun dirinyta menilai tidak perlu membuang anggaran soal limbah covid-19 karena bersifat sementara.

“ini cuma sementara kan.Kita tidak menganggarkan untuk itu,” kata dr. Yenny Ahmad.

Sementara itu, penanggung jawab limbah B3 di RSBP Pohuwato, Ivon Ideal Luneto mengatakan limbah medis Covid-19 terlalu berbahaya jika lambat dimusnahkan.

“Kalau cuma pembakaran saya rasa cuma estetika.Misalnya pengasapan, ada asap atau bau,”Terangnya. (Nal)

Baca berita kami lainnya di


banner 468x60

Related posts

banner 468x60