Gorontalo – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yanga da di Gorontalo butuh revitalisasi, bukan saja karena keruangan peralatan dan fasilitas yang memadai, namun beberapa tahun kedepan SMK se-Gorontalo bakal kekurangan guru, khususnya guru kejuruan.
Hal tersebut diseriusi oleh DPRD Provinsi Gorontalo, dengan melakukan kunjungan ke SMK Gotong Royong dan SMK 1 Gorontalo. Dalam kesempatan tersebut, ia mengatakan lulusan SMK diharapkan bisa mandiri atau menciptakan lapangan kerja.
“Namun jika ketersediaan fasilitas dan peralatan serta guru belum bisa dipenuhi, maka lulusan SMK tidak jauh berbeda dengan lulusan dari sekolah umum,” kata Ulul.
Ia mencontohkan, jika peralatan di sekolah ada yang rusak berarti para siswa hanya menerima teori, dan bukan tidak mungkin akan kelabakan ketika melakukan prakerin. “Untuk itu dibutuhkan peralatan praktek, fasilitas yang memadai hingga ketersediaan guru, untuk menunjang kegiatan belajar mengajar siswa SMK,” lanjutnya.
Disisi lain, Ulul menambahkan, regenerasi guru SMK di Gorontalo belum berjalan maksimal. Apalagi yang dibutuhkan SMK adalah guru kejuruan, bukan guru umum. “Untuk mendatangkan guru dari luar agak sulit, karena perguruan tinggi di Gorontalo tidak menyiapkan lulusan untuk guru kejuruan. Tidak ada koneksi antara perguruan tinggi dengan kebutuhan guru. Itu yang dikeluhkan Kepsek dengan kondisi tersebut,” pungkasnya. (idj)