Penjemputan pengungsi asal Gorontalo yang berada di kota Palu dipimpin oleh Gubernur Gorontalo, Kapolda Gorontalo diwakili oleh Dir Sabhara dan Dansat Brimob Polda Gorontalo yang tergabung dalam unsur Forkopimda, ikut mendampingi Gubernur dalam menjemput Pengungsi yang berasal dari Gorontalo.
Dalam pertemuan dengan pengurus Karang Taruna yang dipimpin Arifin Wasami tersebut, membahas tentang persoalan Tapal Batas antara Kabupaten Gorontalo Utara dengan Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah, yang saat ini sedang hangat dibicarakan.
“Saya sudah perintahkan Kadispora untuk menggratiskan biaya sekolah bagi pengungsi Sulteng. Begitu juga dengan seragam dan alat tulis serta perlengkapan sekolah, akan kita bantu,” kata Rusli.
“Hari ini kita langsungkan konsinyering dengan menghadirkan OPD,” kata Azis.
Indra Yasin mengatakan, terkait hal ini perlu adanya penanganan yang serius dari pemerintah mulai dari tingkat desa hingga kecamatan, dengan melibatkan aparat hukum setempat.
Darda Daraba dilantik oleh Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, Jumat (5/10/2018), di gedung Belle Li Mbui, menindak lanjuti Surat Keputusan Presiden No.96/TPA tahun 2018.
“Tidak hanya itu, yasinan ini juga dilaksanakan karena tidak sedikit masyarakat Gorontalo, terutama Kabupaten Boalemo yang turut menjadi korban dalam bencana tersebut,” kata Lahamudin.
“Selain ajang promosi daerah, melalui event ini bisa juga dijadikan sebagai ajang temu bisnis, dimana yang ikut dalam kegiatan ini berasal dari berbagai bidang usaha, pelaku IMKM dan UMKM,” kata Kilat.
Bagi Indra Yasin sendiri, kehadiran sejumlah investor baik yang bergerak di bidang pertambangan, pertanian, kehutanan dan bidang lainnya, dimaksudkan untuk mensejahterakan masyarakat.
Hal ini dilakukan, lanjut Basri, sebagai bentuk rasa solidaritas kepada semua korban gempa bumi di Palu dan sekitarnya.
