“Yaitu penduduk usia muda yang jelas lebih dinamis, lebih kreatif, dan penuh potensi untuk berkembang ke depan. Kedua, Indonesia negara demokratis. Artinya masyarakatnya kritis, terbuka, transparan, dan biasa dengan dialog, dengan interaksi,” tambah Mahendra.
“Tahun ini memberi banyak kebaikan, dan berbagai hal rumit. Jadi atas nama keluarga saya, dan saya, saya mengucapkan terima kasih kepada kalian yang selalu mendukung saya dan perduli pada saya,” katanya.
Treeshome, band asal Ternate, Maluku Utara memberikan sesuatu yang beda saat tampil. Dengan tidak meninggalkan kearifan lokal, Treeshome sukses membuat penonton bergoyang.
Ditemui usai penyerahan berkas,Risjon Sunge mengatakan, kedatangannya mengembalikan berkas pendafataran adalah bentuk ikhtiar untuk serius maju bertarung di Pilkada mendatang.
Khusus di hari kedua gelaran Rock In Celebes 2019, juga ada pemutaran khusus dan bincang-bincang film ‘Bunyi Kota: 100 Tahun Musik Populer Makassar’ bersama sang sutradara Anwar Jimpe Rachman dari Tanah Indie.
Padi Reborn sukses menutup dengan manis gelaran Rock In Celebes 2019 hari pertama. Tampil sebagai band terakhir, Padi Reborn membawakan lagu-lagu dari album perdana mereka yang dirilis tepat 20 tahun lalu, Lain Dunia.
Lebih lanjut Rusli mengemukakan, klub motor dewasa ini harus mampu mengubah paradigma masyarakat yang identik dengan eksklusif, suka hura-hura dengan miras, narkoba dan lainnya.
“Almarhum adalah tokoh pejuang dan sudah seharusnya dimakamkan di TMP ini. Pemindahan makam ini merupakan bentuk penghargaan kita atas jasa-jasa almarhum,” tutur Wagub Idris Rahim.
“Saya ajak mereka jadi panitianya, biar mereka bisa aktif mengajak orang-orang disekitar mereka untuk ikut kegiatan sosialisasi 4 pilar”, ungkap Dewi.
Tercatat lebih dari 50 artis dan musisi akan tampil di event tahunan yang digelar selama 2 hari, Sabtu dan Minggu (23-24/11/2019) di kawasan Parking Lot Ambalat Trans Studio Makassar.
