Atasi Potensi Kerawanan Pangan, Dinas Pangan Buteng Perkuat Strategis Distribusi Cadangan Pangan

Ketgam : Kadis Pangan Buton Tengah, Malik

Pojok6.id () – Dalam menghadapi potensi kerawanan pangan, Buton Tengah terus memperkuat strategi di wilayahnya. Hal tersebut sesuai dengan intruksi Presiden Prabowo-Gibran, dalam menghadapi potensi kerawanan pangan dan distribusi cadangan pangan di Daerah maupun nasional.

Kepala Dinas Pangan Buton Tengah, Malik, mengungkapkan bahwa distribusi pangan tidak hanya sekadar menyalurkan persediaan pangan kepada masyarakat, tetapi ikut memastikan ketepatan sasaran, efisiensi, dan ketersediaan pasokan di berbagai kondisi, termasuk situasi darurat, Rabu (29/01/2025).

“Distribusi cadangan pangan adalah kunci ketahanan pangan daerah. Kami memastikan bahwa setiap mekanisme yang kami terapkan benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan kondisi wilayah,” jelas Malik dalam keterangannya.

Read More

Dinas Pangan Buton Tengah menjelaskan bahwa mereka memiliki beberapa teknik utama dalam mendistribusikan cadangan pangan, di antaranya melalui sistem pemetaan wilayah rawan pangan, koordinasi lintas sektor, serta pemanfaatan teknologi informasi untuk pemantauan stok dan distribusi.

Salah satu strategi utama yang diterapkan adalah pemetaan wilayah berdasarkan tingkat kerawanan pangan. Data ini diperoleh dari hasil survei dan koordinasi dengan instansi terkait. Wilayah dengan tingkat kerawanan pangan tinggi menjadi prioritas utama dalam penyaluran cadangan pangan.

“Kami selalu melakukan pemetaan wilayah yang membutuhkan intervensi pangan. Data ini diperbaharui secara berkala, sehingga distribusi dapat dilakukan secara efektif dan tepat sasaran,” papar eks kadis sosial tersebut

Selain itu, program lumbung pangan desa juga dikembangkan untuk memastikan ketersediaan pasokan di tingkat komunitas. dengan adanya lumbung pangan ini, masyarakat dapat mengakses cadangan pangan dalam kondisi darurat tanpa harus menunggu distribusi dari pemerintah daerah.

Distribusi cadangan pangan di Buton Tengah juga melibatkan koordinasi erat dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya, seperti Dinas Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Koordinasi dengan OPD lain sangat penting, terutama dalam situasi bencana atau krisis pangan. Dengan kerja sama ini, distribusi pangan bisa lebih cepat dan tepat sasaran,” ungkapnya lebih lanjut.

Selain OPD, Dinas Pangan juga menggandeng kelompok tani, badan usaha milik desa (BUMDes), dan komunitas lokal untuk mendukung pendistribusian pangan ke daerah-daerah yang sulit dijangkau.

Dinas ini juga telah mengadopsi sistem pemantauan berbasis teknologi untuk mengelola stock dan distribusi cadangan pangan. Dengan sistem ini, ketersediaan pangan di gudang dapat terpantau secara real-time, sehingga memudahkan pengambilan keputusan dalam pendistribusian.

“Kami sedang mengembangkan sistem digital untuk memantau stok pangan. Dengan teknologi ini, kami bisa mengetahui kapan harus menambah atau mendistribusikan stok, sehingga tidak ada keterlambatan dalam penyaluran,” tukasnya.

Dinas Pangan berencana memperluas cakupan distribusi dengan membangun lebih banyak gudang penyimpanan strategis di berbagai kecamatan. Hal ini dilakukan untuk mempercepat proses distribusi ke daerah-daerah yang membutuhkan.

Dengan strategi yang terus diperkuat, Dinas Pangan Buton Tengah optimistis bahwa ketahanan pangan di daerah dapat terjaga, bahkan dalam kondisi darurat sekalipun.

Related posts