Annual Report UNG 2022 “Beyond the Polycirisis”

Annual Report UNG "Beyond the Polycrisis" di sepanjang tahun 2022, yang bacakan langsung oleh Rektor UNG, Eduart Wolok. (Foto: Ryan)

Pojok6.id (UNG) (UNG) sebagai salah satu perguruan tinggi terbesar di wilayah Indonesia Timur, terus meningkatkan kapasitas dan kapabilitas layanannya. Bahkan hal tersebut terus dilakukan oleh UNG, saat pandemi Covid-19 yang melanda di tahun 2020 – 2021.

Rektor UNG, mengatakan bahwa sejak dirinya dilantik pada 26 September 2019, UNG telah diperhadapkan pada kondisi krisis. Yakni kondisi krisis pandemi covid-19 yang berlangsung dari 2020 – 2021.

“Bahkan di tahun 2022 pun ini masih berangsur-angsur membaik. Hingga pada 30 Desember 2022 ini Presiden RI, Joko Widodo mengumumkan, bahwa PPKM di Indonesia telah di cabut,” kata Eduart dalam konferensi pers Annual Report UNG 2022, Sabtu (31/12/2022).

Read More

Menurut Eduart, keadaan pandemi covid-19 membuat kita semakin merasakan situasi VUCA yakni Volatility (Perubahan tidak menentu), Uncertainty (Ketidakpastian), Complexity (Kompleksitas), dan Ambiguity (Ambguitas).

“Selain VUCA, lahir pula kondisi atau situasi yang disebut BANI yaitu Brittle (Rapuh), Anxious (Cemas), Non-linier, dan Incomprehensible (Tidak dapat dipahami),” tambahnya.

Eduart menjelaskan, selama melewati proses tiga tahun, dalam era pandemi covid-19, dengan berbagai macam krisis, yang menyebabkan imbas terhadap kondisi ekonomi serta distribusi pada berbagai macam sektor. UNG telah melakukan berbagai macam adaptasi yang luar biasa.

“Kita dituntut untuk bisa melakukan adaptasi, dan respon yang positif terhadap kondisi ini agar supaya UNG berjalan dengan baik, bisa berkontirbusi dengan baik, dan terus bisa meningkatkan prestasinya terutama, dalam rangka meningkatkan layanan kita terhadap masyarakat,” terangnya.

Olehnya melalui laporan tahunan atau Annual Report dengan tema “Beyond the Polycrisis” Ini, Eduart berharap, selain dapat menyampaikan progress daripada UNG, hal ini juga menjadi suatu bentuk respon UNG terhadap dinamika terkait layanan UNG ke masyarakat.

“Kenapa? karena UNG bukan hanya milik civitas akademika UNG. UNG sebagai salah satu perguruan tinggi negeri dan terbesar di wilayah Indonesia Timur terutama, tentu milik seluruh bangsa Indonesia yang berhak untuk mengetahui terkait progress UNG, dan tentu semua masyarakat berhak untuk memberikan supporting kontribusi terhadap perkembangan UNG ke depan,” pungkasnya. (Adv)

Terakhir, Eduart menyampaikan rasa syukurnya dan apresiasi kepada seluruh civitas akademika UNG, yang terus berusaha sekuat tenaga, dengan ketangguhannya. Serta dukungan masyarakat, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari UNG. Sehingga UNG bisa melewati proses berat di tahun 2020, 2021, dan 2022.

“Tentu ini akan menjadi modal penting bagi kita, untuk kembali melangkah lebih optimis, berlari lebih kencang, melompat lebih tinggi untuk hasil UNG yang lebih baik kedepan,” pungkasnya. (Adv)

Related posts