Pojok6.id (Pilkada) – Pasangan calon Gubernur Gorontalo Tonny Uloli dan Wakil Gubernur Gorontalo Marten Taha, optimis menangan 90 persen di Kota Gorontalo pada Pilgub 2024. Bukan tanpa alasan, karena dalam setiap kampanye digelar, masyarakat sangat antusias dengan program yang disampaikan.
Hal tersebut disampaikan calon Gubernur Gorontalo Tonny Uloli, dalam pidato politiknya pada kampanye di Kecamatan Kota Utara Kamis (03/10/2024).
Tony dengan tegas mengatakan, bahwa selama pasangan nomor urut satu melaksanakan kampanye di Kota Gorontalo, rata-rata animo masyarakat mendukung dan siap memenangkan Tonny dan Marten di Pilgub. Karena memiliki visi misi yang hebat untuk daerah serta masyarakat Kota Gorontalo.
“Kalau dilihat selama kami melaksanakan kampanye di Kota Gorontalo, rata-rata animo masyarakat siap memenangkan Tonny dan Marten di Pilgub tahun 2024. Maka kami optimis bisa menang 90 persen di Pilgub tahun 2024, karena dukungan masyarakat bukan hanya melihat dari rekam jejak figur, tetapi dari segi program visi misi, karena masyarakat kita sudah cerdas, dan masyarakat cerdas tentu mau daerahnya menjadi hebat,” ujar Tonny.
Apalagi, tambah Tonny Uloli, bahwa calon Wakil Gubernur Gorontalo yang mendampinginya bukan lain adalah Marten Taha, eks Wali Kota Gorontalo dua periode yang sudah sangat paham kondisi Kota Gorontalo dan masyarakatnya.
“Calon Wakil Gubernur saya, adalah mantan Wali Kota Gorontalo dua periode, Pak Marten Taha. Beliau orang hebat memajukan Kota Gorontalo, sehingga saya optimis menang karena Pak Marten sangat disayangi masyarakatnya,” ungkap Tonny.
Sementara itu calon Wakil Gubernur Gorontalo, Marten Taha, pada pidato politiknya menyampaikan, bahwa kemenangan siap diraih pasangan nomor urut satu di Kota Gorontalo.
“Kampanye pasangan Tonny Uloli dan Marten Taha, dibanjiri masyrakat termasuk mereka yang ada di Kota Gorontalo. Apalagi masyarakat Kota Gorontalo sangat paham dengan visi misi program kami, dan ini adalah tanda bahwa masyarakat kita sudah cerdas. Alasan mereka menyukai kami, karena kami tidak menghujat yang lain, tetapi turut memberikan pendidikan politik kepada masyarakat. Sebab momen ini menjadi ajang penentuan masa depan masyarakat di Provinsi Gorontalo,” pungkasnya.