GORONTALO – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo sedang menyiapkan alternatif ruang isolasi pasien covid-19,jika seandainya Rumah Sakit Aloe Saboe tidak dapat menampung dalam kondisi darurat.
Anggota Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease (GTPP Covid-19) Budiyanto Sidiki melakukan kunjungan di dua lokasi yakni Kampus I Badan Diklat, di puncak Botu, Kota Gorontalo serta Rumah Sakit dr. Hj. Hasri Ainun Habibie (RS Ainun) di Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo.
“Pemerintah bekerja untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan. Kita tahu fasilitas di RS Aloe Saboe tidak cukup memadai, makanya kita siapkan alternatif lain,” buka Budi memberi penjelasan usai kunjungan, Sabtu (21/3/2020).
Kampus I Badan Diklat memiliki 23 kamar dengan masing masing dua tempat tidur. Lokasi ini direncanakan menjadi ruang isolasi bagi pasien suspect corona atau orang yang pernah kontak erat risiko tinggi.
“Jadi dia mungkin tanpa gejala, tapi pernah kontak erat dengan pasien positif atau terkonfirmasi. Kita upayakan sambil menunggu sampel maka kami usulkan di karantina dengan fasilitas pemerintah,” ucap Budi.
Pemprov juga menyiapkan ruang perawatan bagi pasien positif corona di Rumah Sakit Ainun Habibie. Ada delapan rumah eks gedung VIP RS Dunda yang dinilai tepat karena terpisah dari bangunan lain.
“Seandainya, kita enggak minta-minta, terjadi lonjakan pasien di Aloe Saboe maka fasilitas ini bisa kita gunakan. Ruangannya bagus sudah terisolasi tinggal ditambah dengan sarana prasarana termasuk alkes. Ini yang akan kita usulkan dan bahas di gugus tugas.
Budi berharap alternatif-alternatif ini bisa dimanfaatkan jika sesuatu hal yang buruk terjadi. Selain juga berkoordinasi dengan pemerintah kota untuk usaha kontijensi yang bisa muncul sewaktu-waktu. (Adv)
Sumber : Humas Pemprov Gorontalo