Bandung – Ali Masykur Musa kembali terpilih sebagai Ketua Umum Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU), pada Kongres II ISNU yang digelar di Universitas Islam Nusantara (UNINUS) Bandung, Jawa Barat, Jum’at hingga Sabtu (24-25/8/2018). Ali Masyukur Musa dinyatakan terpilih secara aklamasi setelah pesaingnya M.Nur Kholis Setiawan, menyatakan mengundurkan diri dari kontestasi.
“Setelah mendengarkan pernyataan dari utusan Nur Kholis Setiawan tentang pernyataan mundur dari pencalonan ketua umum ISNU, dengan ini dinyatakan Ali Masykur Musa sah terpilih kembali sebagai ketua Umum Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama, untuk masa khidmat 2018 – 2023,” ucap Robikin Emhas, yang memimpin jalannya persidangan pemilihan ketua umum.
Ketua PW ISNU Gorontalo Eduart Wolok mengatakan, ISNU lewat kepemimpinan Cak Ali, harus terus bisa memberi sumbangsih pemikiran, gagasan untuk peradaban Indonesia kedepan. “Dari awal berdiri, Ketum sudah meletakan pondasi ISNU dengan kuat dan kokoh hingga hari ini,” ujar Eduart.
Sementara itu ketua umum ISNU, Ali Masykur Musa mengatakan, ada tiga program yang akan menjadi titik fokus program ISNU pada kepemimpinannya. Yang pertama adalah memperbanyak sarjana hingga guru besar dilingkungan Nadhlatul Ulama, yang kedua membangun jaringan seluas-luasnya dengan pemerintah dan dunia usaha.
“Sehingga semakin banyak kader NU yang tergabung di ISNU bisa mengambil peran dalam dua hal itu. Dan yang terakhir adalah mendorong pemerintah agar menjadikan Islam Ahlusunah Wal Jamaah sebagai pandangan dalam pengambilan keputusan, baik dari segi regulasi maupun impleplementasi kebijakan-kebijakan pembangunan,” kata Ali.
Ketua Umum terpilih, Ali Masykur Musa berharap ISNU kedepan akan fokus pada tiga program itu, baik untuk kepentingan warga Nahdliyin maupun bangsa Indonesia seluruhnya. (apk)