Bone Bolango – Para pemerhati lingkungan Gorontalo mengelar peringatan Hari Lahan Basah Sedunia (World Wetland Day) yang dipusatkan di danau Perintis, desa Huluduotamo,Bone Bolango Minggu 3 Februari 2019. Kegiatan yang diinisiasi oleh Jaring Advokasi Sumber Daya Alam (Japesda) digelar dengan melepasliarkan dua ribu bibit ikan,penanaman 150 bibit pohon dan kampanye pengurangan sampah plastik.
“ini merupakan kampanye konservasi lahan basah. Kami ingin mengajak semua pihak untuk terlibat dalam gerakan lingkungan ini” kata Jalipati Tuheteru, ketua panitia penyelenggara.
Menurutnya lahan basah merupakan habitat dari berbagai jenis keanekaragaman hayati yang memiliki peran dalam perjalanan kehidupan ekosistem. Alih fungsi lahan basah untuk perkebunan, pemukiman dan pembangunan infrastuktur memiliki dampak berkurangnya lahan basah.
“Hari Lahan Basah diperingati setiap 2 Februari setiap tahunnya.saat itu ditandatangani konvensi Ramsar di negara Iran,” kata Rahman Dako, pemerhati lingkungan Gorontalo.
Ia meceritakan negara yang hadir saat konvensi Ramsar berkomitmen untuk melakukan konservasi di lahan basah seperti danau,sungai dan rawa. Kawasan itu dianggap penting karena menjadi tempat hidup berbagai habitat liar dan biota yang dilindungi.
“Kegiatan ini tujuannya sebagai penyadartahuan kepada masyarakat bahwa lahan basah itu penting bagi keanekaragaman hayati,” terang Rahman Dako.
Ia menyakini keberadaan lahan basah menjadi salah satu potensi pariwisata yang dapat dikembangkan oleh pemerintah daerah serta dapat meningkatkan ekonomi skala kecil masyarakat.
Bupati Bone Bolango, Hamim Pou mengapresiasi peringatan Hari Lahan Basah Sedunia yang dipusatkan di wilayahnya. Kabupaten Bone Bolango yang memiliki dua sungai besar, danau dan Taman Nasional Nani Wartabone diungkapkan Hamim, memerlukan keterlibatan masyarakat untuk bersama sama menjaganya.
“Ini menjadi komitmen dan kesepakatan baru dimana daerah kami Bone Bolango berkomitmen untuk menjaga hutan dan air untuk kehidupan masyarakatnya,” ia memungkasi.
Sejumlah organisasi seperti BIOTA,AJI Kota Gorontalo, FKH,Salampuan,NSA,WIRE-G,HMJ Biologi UNG,Deheto Hulondalo serta Pemda Bone Bolango dan DKP Provinsi Gorontalo terlibat langsung dalam aksi lingkungan tersebut. [*]