Ajak Siswa Kenali Dunia Game Online, Kominfo Gelar Webinar di Gorontalo Utara

Pojok6.id (Gorontalo) – Aplikasi game, baik online maupun offline, hampir selalu tersedia pada seluruh jenis perangkat digital. Jika game offline tetap dapat dimainkan tanpa koneksi ke internet, hanya dapat dimainkan ketika tersambung ke jaringan internet. Game online banyak diminati lantaran memiliki lebih banyak level, item, lebih banyak musuh, dan lainnya.

Untuk mengenal lebih jauh kelebihan dan kekurangan bermain game online dan jenisnya, Kementerian Komunikasi dan Informtika (Kemenkominfo) RI bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Gorontalo, akan menggelar webinar literasi digital untuk segmen pendidikan di Kabupaten Gorontalo Utara, Jumat (31/5/2024) pagi, pukul 09.00 WITA.

Mengusung tema ”Mengenal Dunia Game Online”, diskusi virtual untuk para siswa dan tenaga pendidik itu rencananya menghadirkan tiga narasumber. Mereka adalah dosen Institut Agama Islam Negeri Kerinci Jafar Ahmad, Wakil Ketua Umum Relawan TIK Indonesia Eko Prasetya, key opinion leader Mom Influencer Ana Livian, dan Chichi Zakaria selaku moderator.

Read More

”Webinar ini juga dapat diikuti gratis dengan cara mengisi link registrasi peserta di https://s.id/pendaftarangorontaloutara3105. Selain mendapat e-sertifikat, panitia juga menyediakan voucher e-wallet sebesar Rp 1.000.000.- untuk 10 peserta yang beruntung,” tulis Kemenkominfo dalam rilisnya kepada awak media, Kamis (30/5/2024).

Terkait tema diskusi, Kemenkominfo menjelaskan, game online merupakan permainan yang biasanya dimainkan melalui jaringan internet dan sejenisnya, dengan menggunakan teknologi terkini seperti modem dan koneksi kabel. Pada umumnya, game online ditawarkan sebagai layanan tambahan oleh penyedia layanan internet atau diakses langsung melalui sistem yang disediakan oleh perusahaan yang menawarkan game tersebut.

”Game online dapat dimainkan secara bersamaan di komputer yang terhubung ke jaringan tertentu. Game online adalah teknologi, bukan genre game; mekanisme untuk menghubungkan pemain, bukan model permainan tertentu,” jelas Kemenkominfo dalam rilis.

Kemenkominfo menambahkan, dalam permainan daring, ada dua unsur utama, yaitu server dan client. Server melakukan administrasi permainan dan menghubungkan client, sedangkan client adalah pengguna permainan yang memakai kemampuan server. ”Game online terbaik sekarang sudah bisa dinikmati di smartphone dan komputer,” pungkasnya.

Untuk diketahui, webinar seperti digelar di Kabupaten Gorontalo Utara ini, merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) yang dihelat Kemenkominfo. GNLD digelar sebagai salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital.

Hingga akhir 2023, tercatat sebanyak 24,6 juta orang telah mengikuti program peningkatan literasi digital yang dimulai sejak 2017. ”Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia sampai dengan akhir 2024,” tambah Kemenkominfo.

Tahun ini, program #literasidigitalkominfo mulai bergulir pada Februari 2024. Berkolaborasi dengan Siber Kreasi dan 142 mitra jejaring seperti akademisi, perusahaan teknologi, serta organisasi masyarakat sipil, program ini membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta.

”Program ini bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, kreatif, produktif, dan aman,” tutur Kemenkominfo.

Kecakapan digital warga masyarakat menjadi penting, karena – menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) – pengguna internet di Indonesia pada 2024 telah mencapai 221,5 juta jiwa dari total populasi 278,7 juta jiwa penduduk Indonesia.

Hasil survei APJII juga menyebutkan, tingkat penetrasi internet Indonesia pada 2024 berada pada angka 79,5 persen. Dibandingkan dengan periode sebelumnya, ada peningkatan 1,4 persen. Terhitung sejak 2018, penetrasi internet Indonesia mencapai 64,8 persen. ”Kemudian naik secara berurutan menjadi 73,7 persen pada 2020, 77,01 persen pada 2022, dan 78,19 persen pada 2023,” urai Kemenkominfo.

Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan yang terkait dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan Kanal YouTube Literasi Digital . (*)

Related posts