70% Ibu Hamil Gorontalo Terkena KEK yang Mempengaruhi Anak Terkena Stunting

Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo.(Foto:Ihyas)

GORONTALO – 70% terkena Kekurangan Energi Kronik () yang dapat mempengaruhi anak terkena . Hal itu dikatakan oleh Kepala Seksi Gizi, Keluarga, Pengendalian Penduduk dan KB, (Dikes) Provinsi Gorontalo Syafiin Saridin Napu.

“Keadaan saat melahirkan. Saat melahirkan bayi itu, ibu rata-rata KEK 70% responden yang kami temui di desa itu dari hasil pengamatan kami, semua kita lihat riwayatnya di dalam buku kehamilanya 70% adalah KEK,” jelas Syafiin saat ditemui di kantornya.

selain ibu KEK Syafiin mengatakan pihaknya banyak menemui ibu hamil yang kekurangan sel darah merah atau anemia.

Read More

“Kami juga menemui ibu anemia, karena mereka mungkin tidak mengkonsumsi tablet-tablet tambah darah. Kemudian ada juga yang kami temukan itu rata-rata ibu stunting adalah menikah dibawah umur, kami temui sekitar 80% balita stunting itu, ibu menikah dibawah umur 20 tahun,” jelas Syafiin.

Sementara itu, Kepala Bidang Kesmas, Pengendalian Penduduk dan KB Dikes Provinsi Gorontalo Rosina Kiu mengatakan dalam upaya penanganan pencegahan kesehatan ibu hamil dan stunting pemerintah provinsi memiliki dua upaya, yakni intervensi spesifik melalui program Dikes dan intervensi sensitif melalui lintas sektor pemerintahan.

“Untuk lintas sektor intervensi sensitif itu 70%. Kita orang kesehatan sudah berdarah-darah istilahnya ya, hanya mampu mengatrol 30% penanganan stunting. Tanpa 70% penanganan lintas sektor itu tentu saja tidak maksimal,” kata Rosina. (IYS)

Related posts