11,4 Ton Tuna Dari Gorontalo Diekspor ke Jepang

Ikan Tuna dari Gorontalo yang siap di ekspor ke Jepang. Foto: istimewa-Hulondalo.id

Gorontalo – Produk hasil laut Gorontalo rupanya menjadi salah satu favorit di Negara . Terhitung sejak 3 bulan terakhir, Januari-Maret 2019, dari Gorontalo yang dikirim melalui salah satu perusahaan CV. Berkat Adidaya, mampu mengirim Tuna loin dengan total 11,4 Ton ke Osaka Jepang.

Kepala Provinsi Gorontalo, Sutrisno, yang ditemui saat melakukan pelepasan Tuna, Jumat (22/3/2019) di Kelurahan Tenda, Kecamatan Hulondalangi, Kota Gorontalo mengatakan, CV. Berkat Adidaya sudah yang ke 19 kalinya melakukan pengiriman produk Tuna Loin ke Jepang.

“Ini sudah yang ke 19 kalinya. Untuk jumlah sekali pengiriman tergantung permintaan, biasanya berkisar di 500 sampai 1000 Kg. Namun dengan keterbatasan kuota pengiriman yang diberikan oleh pihak maskapai penerbangan, sampai saat ini masih berkisar 600 Kg,” kata Sutrisno.

Read More

Sebagai Kadis DKP, ia akan terus mendorong setiap Unit Pengolahan Ikan (UPI) yang ada di Gorontalo untuk meningkatkan kualitas produk olahannya, agar mampu masuk ke level dunia seperti udang dan tuna. Ia juga mengungkapkan selain Tuna, Gorontalo juga sudah mengekspor beberapa jenis ikan namun masih dalam skala yang kecil seperti ikan bandeng dan ikan lajang.

“Untuk itulah saya berharap perlunya dukungan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil dan teladan sehingga mampu menghasilkan produk yang berkualitas,” tambahnya.

Sementara itu, Direktur CV. Berkat Adidaya, Adit Rafiq Ahmad, mengungkapkan, ikan Tuna di Gorontalo sangat banyak dan berkualitas tetapi dengan tidak adanya regulasi pembatasan penjualan ikan ke daerah lain. Ia berharap mampu terus meningkatkan produk ekspor dengan menyediakan material pendukung seperti es jelly yang digunakan untuk eksport.

Pengiriman paket tuna loin ke Osaka dilakukan melalui pesawat udara dengan rute Gorontalo – Denpasar Bali – Osaka Jepang. Saat ini kisaran harga Tuna loin di jepang berada di harga 1300 – 1500 Yen per kilo, sementara harga di pasaran lokal sendiri hanya berkisar RP80 ribu per kilo. (adv)

Sumber: Humas Pemprov Gorontalo

Related posts