Pojok6.id (Gorontalo) – 11.890 hektar dari 12.300 Hektar lahan program Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) akan diserahkan Balai Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDAS-HL) Bone Bolango ke Pemerintah Provinsi Gorontalo pada akhir Oktober 2021 mendatang.
Heru Permana, Kepala BPDAS-HL Bone Bolango mengatakan, sisa lahan yang 410 hektar akan diserahkan ke kawasan konservasi. Disebutnya, di lahan program RHL sudah ditanami jenis tanaman tahunan yang terdiri dari tanaman kayu dan tanaman buah-buahan.
“Tanaman kayu itu ada Nyato, Mahoni, Gemelina, dan tanaman buahnya ada Pala, Jambu Mete, Rambutan dan Durian. Di lokasi RHL inipun masyarakat bisa mengembangkan sistem pertanian Agroforestry untuk menaman tanaman musiman seperti Jagung dan Cabai asalkan tidak mematikan fungsi tanaman tahunan yang ada”terangnya.
Ia mengharapkan, pemerintah provinsi bisa menerima hasil pekerjaan pihaknya yang sudah dilaksanakan selama tiga tahun terakhir itu. Serta memberikan akses ke masyarakat sekitar untuk mengelola dan memanfaatkan tanaman yang ada.
“Setelah penyerahan nanti ada usulan lokasi-lokasi RHL ini akan dijadikan perhutanan sosial. Yang masyarakat bisa mengelolanya lewat skema hutan kemasyarakatan atau hutan desa, sehingga vegetasi yang sudah ditanam bisa bermanfaat dan lestari hutannya”ungap Heru.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Provinsi Gorontalo, Kris Wartabone sangat mengapresiasi kerja-kerja dari BPDAS-HL Bone Bolango. Yang sudah menangani masalah lahan-lahan kritis di Gorontalo lewat program RHL.
“Sangat luar biasa kerja-kerja jajaran BPDAS-HL Bone Bolango ini, bahkan terinformasi dari seluruh Indonesia, Gorontalo termasuk daerah tercepat pengerjaan proyeksi RHL. Sehingga ke depan ketika sudah diserahkan ke pemerintah daerah, pengerjaan mereka ini jadi prioritas kami (DPRD) memikirkan kesinambungannya”tandasnya. (Adv/Aan)